Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 21/05/2017, 12:57 WIB
Penulis Oik Yusuf
|
EditorOik Yusuf

KOMPAS.com - Harga mata uang virtual Bitcoin terus merangkak naik. Pada akhir pekan ini, nilai sekeping Bitcoin tercatat sudah menembus kisaran 2.000 dollar AS atau lebih dari Rp 26 juta di sejumlah bursa seperti Coinbase dan Kraken.

Nilai tersebut merupakan yang tertinggi selama ini. Sebelumnya, pada Maret lalu, Bitcoin telah melewati harga emas yang ketika itu sebesar 1.236 dollar AS per tray ounce.

Dengan harga 2.000 dollar per keping, total nilai BItcoin yang beredar (market cap) berada di kisaran 32,92 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 438 triliun, seperti dirangkum KompasTekno dari TechCrunch, Minggu (21/5/2017).

Namun, Bitcoin dikenal kerap kali mengalami fluktuasi nilai tajam karena tidak diregulasi oleh otoritas seperti bank sentral. Mata uang virtual ini pertama kali menembus harga 1.000 dollar AS pada 2013.

Tak lama setelahnya, karena berbagai faktor termasuk kebangkrutan bursa terbesar Mount Gox, nilai Bicoin terjun bebas hingga hanya 400 dollar AS per keping.

Bitcoin kembali menyentuh kisaran 1.000 dollar AS pada akhir tahun lalu dan semenjak itu menunjukkan kecenderungan terus naik, sebagaimana ditampilkan dalam sebuah grafik yang dilansir oleh Coindesk.

Grafik lansiran bursa Coindesk menunjukkan nilai BItcoin pada 2017 hingga sejauh ini terus merangkak naik.Coindesk Grafik lansiran bursa Coindesk menunjukkan nilai BItcoin pada 2017 hingga sejauh ini terus merangkak naik.

Bitcoin sendiri merupakan mata uang virtual alias cryptocurrency yang bisa ditukarkan dengan barang dan jasa atau uang sungguhan di bursa-bursa Bitcoin, dengan harga yang disepakati untuk tiap kepingnya.

Sistem moneter Bitcoin berjalan di jaringan global yang terdiri dari komputer-komputer penggunanya secara peer-to-peer. Jaringan komputer tersebut sekaligus memproses jalannya transaksi antar pengguna atau institusi pengguna Bitcoin.

Sebagai ganti sumberdaya komputasi yang digunakan untuk memproses transaksi Bitcoin, pengguna yang mengalokasikan tenaga komputernya untuk keperluan tersebut akan mendapatkan Bitcoin baru. Proses ini pun turut dikenal dengan sebutan mining alias "menambang" Bitcoin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Inikah Tanda OnePlus Bakal Jualan Ponsel Lagi di Indonesia?

Inikah Tanda OnePlus Bakal Jualan Ponsel Lagi di Indonesia?

Gadget
2 Turis Australia Buru-buru Tinggalkan Bali Setelah Temukan AirTag di Tas Mereka

2 Turis Australia Buru-buru Tinggalkan Bali Setelah Temukan AirTag di Tas Mereka

Gadget
Saat ChatGPT Berikan Diagnosis Penyakit Anjing Lebih Akurat...

Saat ChatGPT Berikan Diagnosis Penyakit Anjing Lebih Akurat...

Internet
[POPULER TEKNO] 2 Turis Australia Buru-buru Tinggalkan Bali gara-gara Ada AirTag di Tas Mereka | JD.ID Resmi Ditutup

[POPULER TEKNO] 2 Turis Australia Buru-buru Tinggalkan Bali gara-gara Ada AirTag di Tas Mereka | JD.ID Resmi Ditutup

Internet
Selisih Rp 200.000, Mending Xiaomi 12 Lite atau Redmi Note 12 Pro 5G?

Selisih Rp 200.000, Mending Xiaomi 12 Lite atau Redmi Note 12 Pro 5G?

Gadget
Agar Tidak Tertipu, Berikut Tips Membeli Iphone Secara Online

Agar Tidak Tertipu, Berikut Tips Membeli Iphone Secara Online

Gadget
Cara Menghubungkan HP ke Smart TV Tanpa Kabel

Cara Menghubungkan HP ke Smart TV Tanpa Kabel

Hardware
Ini Fitur Samsung Galaxy A54 5G yang Sebelumnya Cuma Ada di HP Flagship

Ini Fitur Samsung Galaxy A54 5G yang Sebelumnya Cuma Ada di HP Flagship

Gadget
Apa Itu Aplikasi Poe yang Tengah Ramai di Twitter?

Apa Itu Aplikasi Poe yang Tengah Ramai di Twitter?

Software
Resmi Tutup Hari Ini, Ini yang Terjadi kalau Klik JD.ID

Resmi Tutup Hari Ini, Ini yang Terjadi kalau Klik JD.ID

e-Business
Cara Pesan Makan Terjadwal di GoFood dan GrabFood buat Bukber dan Sahur

Cara Pesan Makan Terjadwal di GoFood dan GrabFood buat Bukber dan Sahur

Software
APJII Ungkap Kondisi Industri dan Tantangan Penyedia Layanan Internet di Indonesia

APJII Ungkap Kondisi Industri dan Tantangan Penyedia Layanan Internet di Indonesia

e-Business
Meizu 20 Series Meluncur dengan Snapdragon 8 Gen 2 dan Kamera Utama 50 MP

Meizu 20 Series Meluncur dengan Snapdragon 8 Gen 2 dan Kamera Utama 50 MP

Gadget
Perbedaan E-KTP dan KTP Digital yang Perlu Diketahui

Perbedaan E-KTP dan KTP Digital yang Perlu Diketahui

e-Business
 Pre-order Oppo Find N2 Flip Dibuka 1 April di Indonesia, Benefit hingga Rp 4 Juta

Pre-order Oppo Find N2 Flip Dibuka 1 April di Indonesia, Benefit hingga Rp 4 Juta

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke