Tentang Safety Check
Safety Check pertama kali dikembangkan oleh para engineer Facebook lantaran terinspirasi oleh para penggunanya yang menggunakan jejaring sosial tersebut untuk menghubungi teman dan kerabat saat gempa dan tsunami di Tohoku, Jepang, pada 2011.
Facebook memperkenalkan Safety Check pada 15 Oktober 2014. Fitur ini ditujukan sebagai alat bagi pengguna Facebook di area bencana untuk memberitahukan kepada teman dan kerabat bahwa mereka aman dengan memberikan status "I'm safe".
Penggunaan pertama Safety Check dalam skala besar adalah pada 25 April 2015 setelah bencana gempa bumi di Nepal. Usai memastikan dirinya aman lewat Safety Check, Facebook secara otomatis akan memberitahukan teman-teman si pengguna bahwa dia baik-baik saja.
Awalnya, Safety Check hanya digunakan sebagai alat informasi dan jejaring untuk para korban bencana alam. Namun, setelah serangan di Perancis pada November 2015, Safety Check dikembangkan untuk turut mencakup kejadian-kejadian terkait terorisme seperti ini.
Dalam perkembangan terbaru, pada Februari 2017, Facebook menambahkan fitur penawaran dan permintaan bantuan bernama “Community Help” di Safety Check, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari TechCrunch.
Ketimbang hanya berdoa untuk para korban, dengan Community Help, pengguna Facebook yang tak terdampak bisa menawarkan bantuan secara aktif, sementara korban bisa meminta jenis bantuan secara spesifik dalam 10 kategori seperti yang disebut sebelumnya.
Fitur penawaran dan permintaan bantuan inilah yang disalahgunakan oleh sebagian pengguna Facebook Indonesia, terkait dengan kejadian bom di Kampung Melayu untuk bercanda atau berpromosi, sembari dikaitkan ke tragedi Rabu malam itu.
Video penjelasan tentang cara kerja Safety Check dan Community Help bisa disimak lewat tautan berikut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.