KOMPAS.com - Pemindai iris mata di Galaxy S8 diklaim sebagai metode kunci biometrik yang sangat aman karena masing-masing orang punya bentuk iris berbeda. Dibanding sidik jari sekalipun, pemindai iris mata lebih sukar ditembus karena sulitnya memperoleh data bentuk iris sang pemilik.
Tapi bukan berarti biometrik itu tak bisa diperdaya. Hacker dari kelompok Chaos Computer Club (CCC) di Berlin, Jerman, pekan ini mengumumkan keberhasilannya memperdaya iris scanner di Galaxy S8.
Bagaimana caranya? Yang diperlukan ternyata hanya sebuah kamera digital, printer, dan lensa kontak. Seorang peneliti keamanan CCC yang menggunakan nama alias Starbug menjelaskan prosesnya.
Pertama, Starbug memilih seorang rekan yang matanya akan dijadikan "kunci" pemindai iris Galaxy S8. Kemudian, dengan mengaktifkan "nightmode", dia menjepret foto mata si rekan dari jarak dekat.
Nightmode diperlukan untuk menangkap pola iris dari mata seseorang, apabila orang yang bersangkutan memiliki iris mata berwarna gelap. Setelahnya foto mata dicetak dengan printer resolusi tinggi dan ditempel di lensa kontak untuk meniru bentuk mata manusia.
Yang diperlukan kemudian hanyalah menghadapkan "bola mata buatan" ini ke pemindai iris Galaxy S8. Perangkat pun akan langsung terbuka dan memberikan akses penuh.
Kualitas cetakan printer ini berpengaruh besar terhadap tingkat keberhasilan. "Ironisnya, kami mendapatkan keberhasilan paling tinggi dari printer laser bikinan Samsung," tutur CCC dalam pengumumannya.
Baca: Samsung Siapkan ?Obat? untuk Layar Galaxy S8 yang Kemerahan
Sulit terwujud
Keberhasilan CCC memperdaya iris scanner membuktikan bahwa biometrik itu ternyata tak 100 persen aman. Seperti metode lain, iris scanner bisa diperdaya dengan sedikit kreativitas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.