KOMPAS.com - Ada yang mencoba meretas akun Gmail milik CEO Telegram, Pavel Durov. Setidaknya begitu menurut peringatan dari Google, yang kemudian di-screenshot dan dibagikan Pavel Durov melalui akun Twitter personalnya, @durov.
Dalam screenshot tersebut, Google mengatakan peretas yang mencoba membobol akun Gmail Pavel Durov tak lain dibekingi pemerintah atau kerap diistilahkan sebagai government-backed attack.
Menanggapi hal ini, Pavel Durov terkesan santai. Ia sesumbar bahwa akun Gmail-nya toh tak digunakan untuk hal-hal penting. Ia pun mengaku tak kaget jika ada yang mencoba membobol akun Gmail-nya.
Google says government-backed attackers may be trying to hack me. I never use Gmail for important stuff, but somehow I am not surprised. pic.twitter.com/EdAgHisHxF
— Pavel Durov (@durov) May 27, 2017
Penyerangan seperti ini, kata Google, sangat jarang terjadi. Dari total pengguna Gmail, hanya sekitar 0,1 persen yang pernah mengalaminya, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Minggu (28/5/2017), dari screenshot pemberitahuan Google yang dibagikan Pavel Durov di Twitter.
Untuk kasus Pavel Durov sendiri, Google sebenarnya belum yakin 100 persen. Pasalnya, dalam peringatan itu Google mengatakan “ada kemungkinan ini adalah alarm salah”.
Apapun itu, peringatan Google tentu harus tetap diwaspadai. Sebab, implikasi dari serangan semacam itu bisa fatal. Peretas tak cuma mampu mengakses data korban, tetapi juga bisa bertindak semena-mena menggunakan akun Twitter korban.
Untuk mencegah itu sampai terjadi, Google menyarankan Pavel Durov meningkatkan performa keamanan akunnya.
Hingga kini belum ada tanggapan resmi dari Google soal penemuan percobaan peretasan terhadai Pavel Durov. Pemerintah AS pun belum ada yang angkat bicara soal ini. Kita tunggu saja.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.