KOMPAS.com - ARM mengumumkan dua desain prosesor mobile terbarunya Cortex A75 dan A55. Keduanya diklaim sanggup menunjang fitur machine learning dan kecerdasan buatan (AI) dalam sebuah perangkat mobile.
Biasanya fitur machine learning dan AI ditangani lewat komputasi awan (cloud). Dengan cara seperti ini, sebuah perangkat tidak akan terlalu bekerja keras untuk menangani dua fitur tersebut.
Namun, perusahaan desain prosesor yang rancangannya dipakai di hampir semua perangkat mobile ini membuat Cortex A75 dan A55 agar mampu mengerjakan dua kemampuan tersebut langsung dalam perangkat berkat teknologi DynamIQ, sebagaimana dilansir KompasTekno dari GSM Arena, Selasa (30/5/2017).
Teknologi DynamIQ tersebut dirancang sepenuhnya untuk mendongkrak kinerja machine learning dan AI. Dengan demikian, pemrosesan keduanya bisa dilakukan langsung dalam perangkat genggam.
Selain itu, teknologi DynamIQ dikatakan lebih fleksibel dan mudah dikelola ketimbang big.LITTLE yang dipakai ARM generasi sebelumnya.
Pasalnya, DynamIQ memungkinkan original equipment manufacture (OEM) memasang satu inti pemrosesan berukuran besar bersamaan dengan tujuh inti pemrosesan berukuran kecil di dalam cluster yang sama.
Masing-masing cluster tersebut maksimal bisa diisi delapan inti pemrosesan. Sedangkan satu CPU tersebut bisa diisi hingga maksimal 32 cluster. Dengan kata lain, satu CPU bisa dibuat memiliki 256 inti pemrosesan.
Efek dari teknologi baru tersebut membuat CPU ARM Cortex A75 dan A55 memiliki kinerja lebih tinggi dibanding pendahulunya.
Cortex A75 menunjukkan kinerja 48 persen lebih baik pada benchmark Octaned dan 34 persen lebih baik pada benchmark Geekbench dibanding pendahulunya.
Sedangkan Cortex A55 menunjukkan kinerja 14 persen lebih baik pada benchmark Octane dan 20 persen lebih baik pada benchmark Geekbench. Selain itu CPU kelas menengah ini juga memiliki kinerja single thread 18 persen lebih baik ketimbang A53.
ARM juga mengumumkan kehadiran pengolah grafis Mali G72 yang dibuat menggunakan arsitektur Bifrost. Bila dibandingkan pendahulunya, Mali G72 ini diklaim memiliki kinerja 40 persen lebih tinggi, 25 persen lebih hemat daya, dan 17 persen lebih efisien dalam pengelolaan machine learning.
Baca: SoftBank Selesai Akuisisi ARM Rp 407 Triliun
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.