Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Meditasi di Ruang Menyusui, Bos Uber Jadi Sorotan

Kompas.com - 10/06/2017, 10:26 WIB
Penulis Oik Yusuf
|
EditorReza Wahyudi


KOMPAS.com -
CEO Uber Travis Kalanick sedang banyak pikiran menyusul serangkaian masalah yang mendera perusahaan pimpinannya. Mungkin karena itulah dia harus bermeditasi di tengah-tengah diskusi dengan anggota dewan redaksi, Anna Huffington beberapa waktu lalu.

Namun, alih-alih pergi ke ruangan pribadi atau tempat khusus untuk meditasi, Kalanick justru melangkahkan kaki menuju nursery room yang seharusnya hanya digunakan oleh kaum ibu menyusui.

“Lalu dia masuk ke ruang menyusui yang kebetulan terbuka, karena mereka tak punya ruangan meditasi. Ini (penyediaan ruang meditasi) adalah perubahan lain yang akan dilakukan di perusahaan,” kata Huffington menceritakan kejadian tersebut, dalam sebuah wawancara dengan CNBC yang dirangkum KompasTekno, Sabtu (10/6/2017).

Untungnya, meditasi Kalanick tak sampai mengganggu ibu-ibu karena ruangan menyusui sedang kosong. Selang beberapa menit kemudian, Kalanick keluar ruangan setelah mendapat ketenangan pikiran.

“Saat dia kembali (dari meditasi) dia benar-benar berubah, termasuk dalam proses membuat keputusan,” lanjut Huffington yang bergabung dengan dewan direksi Uber pada April 2016 lalu.

Salah satu masalah yang menerpa Uber adalah persoalan pelecehan seksual dan bias gender sehingga kejadian sederhana seperti laki-laki yang masuk ruangan menyusui mendapat sorotan dari media internasional. Pekan lalu, Uber merumahkan 20 orang karyawan yang terlibat kasus ini, menurut penyelidikan internal perusahan.

Selain itu Uber juga terlibat sengketa hukum karena dituduh mencuri teknologi mobil tanpa sopir yang dikembangkan oleh Google. Kalanick sendiri pernah mengaku tak becus memimpin dan butuh bantuan dalam menakhodai Uber.

Soal ini, Huffington mengatakan Uber berencana melakukan restrukturisasi manajemen. “Uber sedang berada di tengah transformasi besar sekarang. Hal tersebut mesti dimulai dari pucuk kepemimpinan,” katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber CNBC

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke