Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/06/2017, 13:05 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa negara Timur Tengah baru-baru ini menyatakan pemutusan hubungan diplomatik dengan Qatar. Lantas, apakah pemutusan hubungan diplomatik tersebut berpengaruh terhadap Indosat Ooredoo (Indosat)?

Saat ini, saham mayoritas operator seluler Indonesia tersebut memang dipegang oleh perusahaan asal Qatar. Sebesar 65 persen saham dimiliki oleh Qatar Telecom atas nama Ooredoo Asia Pte. Oleh karena itulah, krisis Qatar tersebut dikhawatirkan akan berdampak langsung ke Indosat.

Meski begitu, CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli mengatakan bahwa krisis tersebut tidak sampai berpengaruh kepada perusahaan yang dipimpinnya itu.

“(Krisis Qatar) Tidak ada efeknya kok ke Indosat. Mereka memang salah satu pemegang saham mayoritas, tapi mereka di Timur Tengah dan kita di sini (Indonesia),” ujar Alex saat bincang dengan wartawan di sela Buka Bersama Indosat, Senin (12/6/2017).

Lebih lanjut, Alexander menuturkan bahwa Indosat sudah tidak lagi menerima suntikan dana dari investor.

“Indosat sudah tidak pernah disuntik uang baru dari pemegang saham (Ooredoo). Ke depan harusnya sudah tidak ada, dan sejauh ini (krisis Qatar) memang tidak ada dampaknya ke Indosat,” imbuhnya.

Baru-baru ini ,Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir menyatakan memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Keempat negara Arab itu juga melarang pesawat Qatar melintas di wilayah darat, laut, dan udara mereka.

Krisis diplomatik tersebut berdampak negatif bagi Qatar dan bisnis yang ada di negara tersebut. Efeknya bahkan sempat membuat bursa saham Qatar jatuh sebesar 7 persen, meski kemudian berhasil pulih lagi.

Selain itu, krisis diplomatik Qatar juga sempat memengaruhi jadwal penerbangan menuju ke sana. Beberapa maskapai yang terpengaruh adalah Qatar Airways, Etihad, Emirates, dan FlyDubai.

Baca: Pesawat Qatar Dilarang ke Arab Saudi, Nasib Penumpang Indonesia?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com