Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pabrik Like" Digerebek, Polisi Sita 400 iPhone dan 300.000 Kartu SIM

Kompas.com - 14/06/2017, 06:57 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Eksistensi "pabrik pemberi Like" palsu di media sosial memang agak meragukan. Namun pabrik tersebut bukan sekadar isapan jempol dan terbukti benar-benar ada.

Salah satu satunya terungkap lewat penggerebekan yang dilakukan oleh kepolisian dan tentara di Thailand. Awalnya polisi menduga rumah sewaan yang berada di perbatasan Kamboja itu digunakan sekelompok orang untuk menjalankan bisnis call center palsu untuk praktik penipuan.

Berbekal dugaan tersebut, kepolisian dan tentara pun melakukan penggerebekan. Di rumah itu ditangkaplah tiga orang asal China, yakni Wang Dong, Niu Bang, dan Ni Wenjin.

Sebagaimana dilansir KompasTekno dari The Verge, Rabu (14/6/2017), setelah diinterogasi para tersangka itu kemudian mengaku bahwa mereka dibayar oleh sebuah perusahaan China untuk menjalankan akun bot di WeChat.

Akun bot tersebut dipakai untuk memproduksi "Like" dan menaikkan engagement terkait berbagai produk yang dijual secara online di China.

Untuk menjalankan operasinya, ketiga pria tersebut diberi modal berupa 474 iPhone, yang terdiri dari seri 5S, 5C, dan 4S. Selain itu ada juga 347.200 kartu SIM milik operator telekomunikasi Thailand, 10 unit komputer, dan berbagai peralatan elektronik lain. Semua barang itu disita sebagai barang bukti.

Ketiga pria itu mendapatkan bayaran 150.000 baht atau sekitar Rp 58,7 juta per bulan untuk menjalankan tugasnya memproduksi engagement dan Like palsu di WeChat. Mereka memilih markas operasional di Thailand karena biaya telekomunikasi yang cenderung murah.

Saat ini, ketiga tersangka itu ditahan pihak berwenang Thailand dengan berbagai tuduhan, mulai dari tinggal melebihi batas waktu visa, bekerja tanpa izin, hingga soal pemakaian kartu SIM tak terdaftar.

Baca: Melihat Isi Pabrik Pemberi "Like" Palsu di Thailand

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber The Verge
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com