Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menguji Kekuatan Internet 5 Operator dari Jakarta ke Tegal

Kompas.com - 20/06/2017, 20:05 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

KOMPAS.com - Koneksi internet seluler punya peran yang sangat penting dalam perjalanan mudik. Pasalnya, internet merupakan piranti yang memungkinkan penggunanya mendapat hiburan, berkomunikasi dengan keluarga atau kawan, hingga  menemukan informasi mengenai perjalanan itu sendiri.

Sebelum dimulainya keramaian mudik, operator telekomunikasi biasanya sudah bersiap-siap dengan menyediakan base transceiver station (BTS) tambahan dan mobile. Mereka menyiagakannya di sepanjang jalur mudik, daerah tujuan wisata, dan titik-titik keramaian lainnya.

Tujuannya agar tidak ada satu pengguna layanan pun yang kehilangan sinyal dan mengalami kesulitan komunikasi, ketika lonjakan trafik internet padat selama periode arus mudik.

Nah, sebelum musim mudik ini dimulai, tepatnya pada 6 hingga 9 Juni 2017, KompasTekno telah lebih dulu menyusuri jalur mudik via Pantai Utara (Pantura) dari Jakarta menuju Yogyakarta untuk menguji kesiapan jaringan telekomunikasi.

Kami melakukan pengujian layaknya pengguna biasa, berbekal aplikasi media sosial, streaming musik dan film, permainan online dan offline, hingga aplikasi benchmark kecepatan internet NPerf. Kami juga membawa lima kartu SIM yang mewakili masing-masing operator seluler Indonesia, yakni Telkomsel, XL Axiata, Indosat Ooredoo, Hutchison Tri Indonesia (Tri), serta Smartfren.

Pengujian itu berujung pada kesimpulan bahwa ada dua operator yang dominan. Namun di sepanjang jalur pertama kami, yaitu Jakarta menuju Tegal, tidak ada satu operator yang lebih buruk dibandingkan lainnya.

Cikampek, rawan di kilometer 19-26, 35-37, dan 45

Pada 6 Juni 2017, kami memulai perjalanan dengan menyusuri Jalan Tol Cikampek. Di jalur ini sinyal masing-masing operator tersendat di sejumlah titik, dan ada juga yang sinyalnya mendadak hilang.

Di antara kilometer 19 hingga 26, streaming YouTube (720p) yang dilakukan menggunakan internet seluler Tri mendadak buffering. Padahal sebelumnya streaming tersebut lancar-lancar saja.

Di lokasi yang sama, sinyal 4G Telkomsel datang dan pergi. Sinyal internet memang tidak hilang namun berubah-ubah antara 3G dan 4G dalam durasi yang singkat.

Berikutnya di kilometer 35 hingga 37 tol Cikampek, ganti XL yang tersendat. Indikasinya adalah YouTube (360p) yang tadinya lancar-lancar saja mendadak buffering.

Hal serupa terjadi pada koneksi Indosat di kilometer 35 hingga 37. Kecepatan internetnya menjadi sangat lambat, game online Battle Bay lag, hingga connection timed-out saat membuka web.

Sedangkan Smartfren mengalami masalah di kilometer 45. Saat itu streaming musik melalui Spotify, yang mengandalkan jaringan Smartfren, mendadak terputus-putus.

Sementara itu, pengujian menggunakan NPerf di Rest Area Tol Cikampek Kilometer 57 menunjukkan bahwa seluruh operator sama-sama bisa terhubung ke internet. Hanya kecepatan saja yang berbeda.

Telkomsel mendapatkan sinyal 4G, dengan kecepatan download maksimal 12,9 Mbps, upload 5,5 Mbps, dan latency rata-rata 202 milidetik. Tri mendapat sinyal H+ dengan kecepatan download maksimal 3,06 Mbps, upload 0,89 Mbps, dan latency rata-rata 203 milidetik.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com