Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahta Intel Terancam Samsung

Kompas.com - 05/07/2017, 16:27 WIB
Oik Yusuf

Penulis

KOMPAS.com - Tahta Intel sebagai “pabrikan chip terbesar dunia” tak lama lagi akan beralih ke Samsung.

Pasalnya, nilai penjualan produk-produk chip komputer raksasa elektronik Korea Selatan itu diproyeksikan bakal menyalip Intel pada kuartal kedua 2017 (April-Juni 2017).

Laporan Nomura Securities dari Jepang menyebutkan bahwa penjualan chip Samsung dalam waktu tiga bulan tersebut mencapai kisaran 15,1 miliar dollar AS. Sementara, di periode yang sama, Intel mencatat penjualan chip senilai 14,4 miliar dollar AS.

Nilai penjualan tahunan chip Samsung pun diproyeksikan lebih tinggi dibanding Intel, yakni sebesar 63,6 milliar dollar AS berbanding 60,5 miliar dollar AS, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Korea Times, Rabu (5/7/2017).

Baca: Samsung Kembalikan Tradisi Lama dengan Galaxy S8 Mini?

Nomura Securities mengatakan penjualan chip Samsung didorong oleh angka permintaan yang semakin tinggi atas aneka produk memori DRAM dan solid state drive (SSD) buatannya.

Harga kedua komponen itu pun meningkat, sementara pasaran chip memori sudah tumbuh hingga melewati CPU.

Baik DRAM maupun SSD banyak digunakan di gadget masa kini, mulai smartphone hingga komputer desktop tradisional. Samsung kebetulan juga merupakan pabrikan chip memori terbesar di dunia

Intel sendiri sebelumnya telah bergelar sebagai pabrikan chip terbesar sejak 1993, kala pabrikan tersebut merilis seri prosesor Pentium yang populer. Katika itu Samsung yang baru merintis bisnis chip pada 1987 masih menduduki urutan ke-7.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com