Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun "Pokemon Go", Apa yang Baru?

Kompas.com - 07/07/2017, 18:10 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

Sumber Techtimes

KOMPAS.com - Pokemon Go kini telah genap berusia satu tahun dan sudah tidak seramai dulu. Kendati demikian, Niantic, selaku pengembang game tersebut tetap menyiapkan sejumlah rencana perombakan dan pembaruan.

Sebelumnya Niantic telah memperbarui Pokemon Go dengan tambahan fitur raid dan perbaikan pada sistem Poke Gym. Fitur raid memungkinkan sesama pemain bekerja sama untuk mengalahkan satu boss tunggal yang muncul pada waktu-waktu tertentu.

Namun rencana besar Niantic bukan cuma soal fitur raid dan perbaian Poke Gym saja.  Masih ada hal lain yang bakal diwujudkan pada tahun ini, yakni soal player versus player (PvP) dan Pokemon Trading.

Sebagimana dilansir KompasTekno dari TechTimes, Jumat (7/7/2017), CEO Niantic, John Hanke telah mengatakan bahwa kedua fitur tersebut tengah dikembangkan.

Baca: Hukuman untuk YouTuber yang Main Pokemon Go di Tempat Ibadah

PvP nantinya akan membuat pemain bisa menantang pemain lainnya untuk bertarung. Dengan kata lain, pertarungan tidak akan terbatas pada Poke Gym saja.

Sedangkan Pokemon Trading bakal membuat pemain bisa bertukar Pokemon dengan pemain lainnya. Fitur ini mungkin tidak sepenting fitur PvP, namun keberadaannya bakal membawa warna baru. Apalagi fitur tersebut bisa membuat pemain lebih mudah mengisi Pokedex mereka.

Pengembangan fitur PvP dan Pokemon Trading ini diprediksi bakal selesai sebelum 2017 berakhir. Menurut Hanke, timnya sebenarnya berencana merilis kedua fitur tersebut lebih cepat, namun terhambat karena mesti menyelesaikan masalah infrastruktur.

“Kami kehilangan sekitar 6 bulan dari waktu perencanaan awal karena kesuksesan game ini. Dari November hingga Desember lalu, bahkan dari peluncuran hingga saat ini, kami terus membangun dan menata ulang infrastuktur hanya demi membuat game bisa berjalan normal,” ujar Hanke.

“Kami beruntung memiliki peluncuran dan kesuksesan yang luar biasa besar. Pengguna juga terus bertambah lebih banyak dari perkiraan awal kami. Tapi kami jadi harus mengalihkan lalu menata sumber daya untuk bergantian mengelola infrastruktur dan fitur baru,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Techtimes
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com