Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intel dan Samsung Dukung Apple Melawan Qualcomm

Kompas.com - 22/07/2017, 19:11 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber BGR

KOMPAS.com - Apple tengah terlibat kemelut di pengadilan terkait pembayaran royalti chip modem bikinan Qualcomm. Apple menuding Qualcomm berupaya menjalankan praktik anti-kompetitif dengan menarik bayaran luar biasa besar dari Apple.

Sebuah gugatan hukum pun dilontarkan Apple terhadap Qualcomm. Sementara Qualcomm membalasnya dengan menuntut pemblokiran impor iPhone di Amerika Serikat ke International Trade Commission (ITC).

Belakangan, sejumlah pemain besar industri teknologi yang bernaung di bawah grup lobi bernama Computer and Communications Industry Association (CCIA) menyuarakan dukungan terhadap Apple.

Anggota CCIA termasuk para raksasa seperti Google, Amazon, Facebook, Intel, Microsoft, juga rival berat Apple, Samsung. CCIA meminta ITC menolak permintaan Qualcomm soal pemblokiran impor iPhone, meski Apple sebenarnya bukan anggota CCIA.

Dalam keterangan tertulisnya, CCIA mengatakan bahwa praktik anti-kompetisi Qualcomm bakal merugikan industri secara keseluruhan dan pada akhirnya konsumenlah yang harus membayar mahal.

Baca: Qualcomm Berusaha Jegal Penjualan iPhone

“Qualcomm sudah menggunakan posisinya yang dominan untuk menekan kompetitor,” sebut CCIA, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari BGR, Sabtu (22/7/2017).

“Kalau ITC mengabulkan permintaan (blokir impor iPhone ke AS), Qualcomm akan menggunakan monopolinya untuk melawan Apple dan menaikkan harga produk akhir.”

Jual sofa sesuai harga rumah

Inti keberatan Apple berkisar soal pembayaran royalti yang diminta. Qualcomm tidak meminta bayaran berdasarkan harga chip yang dipakai, tetapi berdasar harga keseluruhan dari perangkat (misalnya iPhone) yang memakai chip modem LTE buatannya.

CEO Apple Tim Cook mengumpamakan permintaan Qualcomm itu seperti “menjual sofa berdasarkan harga rumah yang akan menggunakannya”.

Qualcomm juga bermasalah di tempat lain gara-gara kebijakan pembayaran royaltinya itu. Dua tahun lalu di China, Qualcomm didenda 1 miliar dollar AS dalam sebuah sengketa anti-trust.

Baca: Dianggap Curang, Qualcomm Kena Denda Rp 11,5 Triliun

Di Korea Selatan, Qualcomm juga diduga memeras vendor yang memakai chip buatannya, termasuk LG dan Samsung. Fair Trade Commission (FTC) Korea Selatan mengatakan harga lisensi  yang dipatok Qualcomm sangat tinggi sehingga melanggar prinsip kompetisi yang adil.

“Qualcomm menarik pembayaran royalti dari pabrikan ponsel berdasarkan rate tertentu yang didasarkan pada harga keseluruhan sebuah perangkat,” kata seorang pejabat FTC kepada The Korea Times.

“Qualcomm seharusnya menarik biaya royalti berdasarkan masing-masing chipset yang dipakai.”

Di Negeri Ginseng, Qualcomm terancam harus membayar denda senilai 1 triliun won atau 900 juta dollar AS apabila ditemukan bersalah dalam investigasi FTC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BGR
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com