Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seniman-seniman Indonesia yang Raup Pendapatan Puluhan Juta dari Instagram

Kompas.com - 27/07/2017, 13:14 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

KOMPAS.com - Tak sekadar membagi momen-momen keseharian, Instagram juga dimanfaatkan para pebisnis untuk promosi produk dan jasa. Selain itu, para seniman atau content creator kerap pula menggunakan Instagram sebagai galeri virtual.

Dari situ, karya-karya mereka dikenal lebih banyak orang dan tak jarang membuahkan tawaran kerja. Misalnya saja Romo Jack yang dikenal melalui akun Instagram @ponypork yang mulai populer sejak 2015 lalu.

Hasil karya Romo Jack memiliki ciri khas sendiri, yakni foto tematik sesuai hobi atau aktivitas tertentu, dan disertai dengan obyek tangannya yang ber-tattoo. Pengambilan foto acap kali dari sisi atas, memperlihatkan keseluruhan properti foto secara aerial.

Berkat keunikan dan konsistensinya itu, Romo Jack sering diajak bekerja sama membuat proyek visual. Kliennya berasal dari berbagai belahan dunia, seperti London, Rusia, Islandia, dan Amerika Serikat.

“Rata-rata proyek yang datang dari Instagram bisa menghasilkan Rp 50 juta per bulan,” kata dia ketika ditemui KompasTekno pada Rabu (26/7/2017), usai acara #DiscoverYourStory di Ciputra Artpreneur, Jakarta.


Romo Jack pun merasa karyanya lebih diapresiasi. Ia menganggap Instagram seperti platform portofolio online dan menjadi titik pertemuan berbagai kesempatan dan peluang.

Untuk satu konten serius yang dihasilkan di Instagram, Romo Jack butuh waktu rata-rata lima hari. Ia harus memikirkan idenya, mengumpulkan properti, menjepret, dan mengedit.

“Paling lama kumpulin propertinya sih. Kadang ada barang-barang yang sulit didapat, harus beli online dan tunggu berhari-hari,” ia menjelaskan.


Konsistensi jadi kunci

Selain Romo Jack, ilustrator Mikhaela Cherry (@mikhaelacherry) juga merasakan manfaat Instagram yang tak cuma untuk mengekspresikan diri, tapi juga berkarya dan menghasilkan duit.

Mikhaela sudah mendaftarkan diri sebagai pengguna Instagram sejak 2012, namun baru aktif pada 2013. Konten ilustrasi sendiri baru serius ia unggah pada 2015 lalu.

Sekarang, setiap bulannya, Mikhaela bisa meraup penghasilan Rp 10 juta hingga Rp 15 juta berkat tawaran-tawaran kerja di Instagram.

 

Full version of the wicked faces ???? --- #weird #face #wicked

A post shared by Cherry Virginia (@mikhaelacherry) on Jul 13, 2017 at 12:04am PDT

“Paling banyak yang minta desain tattoo dari Amerika Serikat dan Bali. Kalau mural paling kencang dari Jakarta,” ujarnya ditemui dalam kesempatan yang sama.

Sama seperti Romo Jack, strategi Mikhaela agar karya-karyanya dilirik di Instagram adalah konsistensi. Ia mengaku baru sebulan terakhir ini disambangi puluhan ribu followers.

“Gara-gara aku di-feature sama Instagram lewat hashtag #hellomynameis. Mereka cari 25 orang kreatif di bawah 25 tahun,” ia bercerita.

Followers aku dari 4.000-an naik jadi 15.000 dalam waktu semalam,” Mikhaela menambahkan.

Ia sadar banyak ilustrator-ilustrator lokal yang berbakat dan barangkali melebihi dirinya. Namun, kata dia, mereka mungkin kurang terekspos karena tak begitu aktif memanfaatkan Instagram.

“Aku sendiri sangat aktif. Rajin post, memanfaatkan hashtag, berinteraksi dengan ilustrator-ilustrator yang aku suka di Instagram. Mungkin keaktifan itu juga yang dilihat Instagram sampai memutuskan buat feature aku,” ia memungkasi.

Baca: Indonesia, Pengguna Instagram Terbesar se-Asia Pasifik


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com