Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Jarang Diketahui Tentang Bos Amazon

Kompas.com - 29/07/2017, 18:05 WIB

KOMPAS.com - Pendiri Amazon, Jeff Bezos, mengambil alih posisi Bill Gates sebagai orang terkaya di dunia selama beberapa jam.

Lonjakan saham Amazon membuat kekayaan Bezos mencapai 91,4 miliar dollar AS (Rp1.218,7 triliun). Jumlah itu mengalahkan pendiri Microsoft yang selama ini menjadi mendominasi daftar orang terkaya di dunia versi majalah Forbes. Tapi saat saham Amazon turun, Bill Gates kembali berada di posisi teratas.

Jeff Bezos, 53, memiliki sekitar 17 persen saham Amazon, namun namanya juga terdaftar sebagai pemilik pada beberapa bisnis lain.

Berikut adalah lima hal yang mungkin tidak Anda ketahui tentang Jeff Bezos, sebagaimana KompasTekno kutip dari BBC, Sabtu (29/7/2017).

1. Pengeluarannya meroket

Awal tahun ini Jeff Bezos merogoh kocek 23 juta dollar AS atau Rp 306 miliar untuk sebuah museum tekstil tua di Washington DC. Setelah dirombak menjadi rumah keluarga, keluarga Jeff Bezos akan tinggal di dekat lingkungan eksklusif tempat keluarga Obama tinggal. Di lingkungan yang sama terdapat rumah Ivanka Trump dan suaminya, Jared Kushner.

Paling tidak itulah yang dilaporkan oleh Washington Post, sumber yang bisa diandalkan mengingat Jeff Bezos membeli koran itu pada 2013 sebesar 250 juta dollar AS atau Rp 3,3 triliun.

Keluarga Jeff Bezos juga memiliki rumah di Seattle dan Beverly Hills. Namun pengeluaran untuk harta benda menjadi tidak penting dibandingkan dengan hasrat terbesar Jeff Bezos, yaitu ilmu roket.

Jeff Bezos mengatakan bahwa dia menjual sekitar 1 miliar dollar AS (Rp 13,3 triliun) dari saham Amazon setiap tahun untuk mendanai Blue Origin, proyek yang telah didirikannya untuk mengembangkan perjalanan komersial.

2. Dermawan untuk urusan pisang

Adalah gagasan Jeff Bezos untuk mulai memberikan pisang kepada orang-orang yang lewat di kota basis Amazon, Seattle. Ini adalah gerakan yang murah hati, terutama karena sekitar 4.500 orang dilaporkan menerima tawaran pisang gratis setiap hari. Tapi jika dikaitkan dengan kedermawanan, ini masih jauh dibanding miliuner-miliuner lainnya.

Walau dia dan keluarganya telah memberikan jutaan untuk amal, Jeff Bezos dikritik karena tidak melakukan hal yang lebih. Dia tidak menceburkan diri untuk kepentingan nirlaba sebesar pendiri Microsoft, Bill Gates, pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, dan lainnya.

Dia juga belum bergabung dengan 169 miliuner lainnya yang sudah berjanji untuk memberikan setengah dari kekayaan pribadi mereka.

Namun bulan lalu, Jeff Bezos tampak mulai bermain dengan gagasan baru di bidang kedermawanan.

Dia mencuitkan sebuah permintaan saran mengenai bagaimana dia dapat memberikan uang yang akan membawa dampak "di sini dan saat ini" -semacam tindakan filantropi yang bisa langsung dilihat dampaknya.

Masih harus dilihat usulan mana -mulai dari membangun perpustakaan hingga menjaring bakat teknologi di Afrika - yang benar-benar dia wujudkan.

3. Saudara kandungnya adalah pahlawan sejati

Berjuang untuk kebaikan sudah menjadi sifat saudara kandung Jeff, Mark Bezos. Dia memutuskan berhenti dari karier di bidang periklanan untuk bekerja di organisasi anti-kemiskinan di New York, Robin Hood.

Dalam TED Talk tahun 2011, Mark Bezos menceritakan pengalamannya bekerja sebagai sukarelawan pemadam kebakaran. Saat itu, dia sangat ingin menunjukkan aksinya. Tapi justru orang lain yang diminta untuk masuk ke dalam bangunan yang sedang membara untuk menyelamatkan anjing pemiliknya.

Mark diberi tugas yang kurang glamor untuk menemukan sepasang sepatu. Tapi dia masih sangat bersyukur.

Pelajaran yang dia tarik: jika Anda memiliki sesuatu untuk diberikan, betapapun kecilnya, lakukan sekarang juga.

Ada ide untuk Jeff?

4. Jeff adalah penggemar sejati Star Trek

Salah satu keuntungan menjadi super kaya adalah bisa memanjakan khayalan Anda. Sebagai penggemar Star Trek, Jeff Bezos berhasil mengambil peran kecil dari film terbaru Star Wars.

Tapi Anda mungkin akan merasa sulit untuk menemukan dia di film karena di media sosial Vine yang dia kirim, dia menyamar dengan sangat baik di balik topeng keriput berwarna abu-abu.

Bagaimanapun, dia belum benar-benar menyamarkan kutu buku di batinnya.
Saat kanak-kanak, ia menghabiskan banyak waktu di peternakan milik kakek-neneknya di Texas (belajar untuk memvaksinasi ternak dan keterampilan vital lainnya). Saat itu, ketertarikannya pada angka-angka sudah terlihat.

"Pada usia itu saya akan mengambil alasan untuk membuat perkiraan dan melakukan aritmatika kecil. Saya menghitung jarak tempuh bensin kami, saya mengetahui statistik yang tidak berguna mengenai hal-hal seperti belanja bahan makanan," katanya kepada mahasiswa-mahasiswa Princeton tahun 2010.

Misalnya, dia menghabiskan beberapa waktu untuk menghitung bahwa merokok kemungkinan akan mengambil sembilan tahun dari kehidupan neneknya.

"Saya berharap mendapat penghargaan atas kepintaran dan kemampuan aritmatika saya," katanya. Tapi neneknya menangis.

Kakek mengatakan kepadanya bagaimana kadang-kadang "lebih sulit bersikap baik ketimbang pintar."

5. Memiliki pandangan yang visioner

Selain hal-hal yang menyenangkan, ia juga memiliki pandangan visioner.
Sejak dini dia sudah memikirkan hotel ruang angkasa serta taman hiburan dan kota-kota yang mengorbit di Bumi. Dan impian Jeff Bezos semakin membesar.

"Saya ingin jutaan orang hidup dan bekerja di luar angkasa, saya ingin kita menjadi peradaban antariksa," katanya pada Geekwire tahun lalu.

Dia memprediksi bahwa dalam beberapa ratus tahun ke depan umat manusia akan memindahkan semua industri berat ke luar angkasa. Imbasnya, bumi menjadi tempat bermukim yang lebih menyenangkan.

Bezos juga berencana pergi ke ruang angkasa sendiri, setelah Blue Origin siap membawanya.

Tapi seperti slogan Blue Origin yang mengatakan: Gradatim Ferociter, (bahasa Latin yang bermakna "Berjalan langkah demi langkah dengan ganas") mungkin dia bukan orang yang terburu-buru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com