Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO BlackBerry Bicara soal Kesadaran Keamanan Cyber Orang Indonesia

Kompas.com - 11/08/2017, 14:32 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - CEO BlackBerry, John Chen, tengah mempelajari pasar berikut persyaratan untuk mengembangkan bisnis software keamanan yang menyasar segmen enterprise di Indonesia. Menurut pantauannya sejauh ini, perhatian Indonesia terhadap keamanan cyber masih kurang.

“Yang saya temukan selama dua hari terakhir, perhatian terhadap keamanan di Indonesia tak tinggi,” kata dia, Kamis (10/8/2017), usai mengisi acara bertajuk “Inspirato” di Jakarta.

Ia menegaskan bahwa pendapatnya itu bukan berdasarkan pembelajaran yang serius dan mendalam, melainkan hanya dari kesannya di permukaan. Terlepas dari itu, John Chen yakin nantinya sistem keamanan cyber akan lebih diperhatikan.

“Indonesia biasanya lambat beradaptasi, namun cepat mengejar ketinggalan. Saya pikir pasar Indonesia akan segera menyoroti pentingnya keamanan dan bakal banyak permintaan,” ia menjelaskan.

Baca: Kunjungi Kominfo dan Istana, Apa Hasil Diskusi CEO BlackBerry?

“Kami siap masuk di dalamnya,” ujarnya.

Lebih lanjut, John Chen mengimbau masyarakat agar lebih memperhatikan keamanan cyber. Ia menjabarkan beberapa konsekuensi jika ranah maya tak lagi aman di era digital seperti sekarang.

Smartphone Anda di masa depan sudah mewakili identitas dan data Anda. Transaksi perbankan, catatan medis, lokasi, kontak, informasi keluarga, kartu identitas, paspor, semuanya akan terekam secara online dan menjadi bagian hidup Anda,” tuturnya.

Tanggapan positif pemerintah Indonesia

John Chen pada Rabu (9/8/2017) bertandang ke Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk membicarakan niatan bisnis enterprise-nya di Indonesia. Selanjutnya, pada Kamis (10/8/2017), John Chen juga bersilaturahmi ke Istana Negara.

Menurut dia, pemerintah menyambut positif ihwal rencana BlackBerry memboyong bisnis software keamanan yang kini menjadi fokus perusahaan asal Kanada tersebut. Meski demikain, ia belum bisa mengiyakan bahwa pemerintah dan BlackBerry telah menyepakati kerja sama keamanan lebih serius.

“Tanyakan saja ke pemerintah,” ia berkelit.

BlackBerry sebelumnya dikenal dengan bisnis yang menyasar konsumer, yakni sebagai produsen smartphone dan penyedia layanan pesan singkat. Namun, sejak 2016 lalu, BlackBerry telah melepas lisensi untuk dua usaha itu.

Di Indonesia, Tiphone Mobile Indonesia Tbk yang merupakan afiliasi dari PT Telekomunikasi Indonesia ditunjuk sebagai pemegang lisensi produk ponsel. Bersama BlackBerry, Tiphone membuat sebuah perusahaan joint venture yang dinamakan PT BB Merah Putih.

Lantas untuk aplikasi pesang singkat BBM, BlackBerry menyerahkannya pada perusahaan Elang Mahkota Teknologi (EMTEK).

Baca: CEO BlackBerry Komentari Macetnya Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com