Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Luruskan Cerita Asisten Minta Naik Gaji Berujung Dipecat

Kompas.com - 14/08/2017, 07:15 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

KOMPAS.com - Pendiri sekaligus CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, menanggapi berita soal mantan asistennya bernama Mary Beth Brown yang minta kenaikan gaji setelah 12 tahun bekerja.

Dalam buku berjudul Elon Musk: Tesla, SpaceX, and the Quest for a Fantastic Future karya Ashlee Vance, tertulis bahwa Elon Musk malah menyuruh Mary Beth Brown untuk mengambil cuti selama 2 pekan.

Setelah cuti, tertulis dalam buku, Elon Musk dengan santai mengatakan sudah tak butuh jasa Mary Beth Brown. Cerita yang kemudian ramai dibahas netizen ini mengganggu pikiran Elon Musk.

“Di antara semua anekdot, cerita ini yang paling mengganggu saya,” kata Elon Musk dalam kicauannya di Twitter, yang diunggah pada Jumat (11/8/2017) waktu setempat.

Baca: Asisten Minta Naik Gaji, Elon Iron Man Musk Malah Beri Cuti 2 Minggu

Menurut Elon Musk, Ashlee Vance tak pernah berkonsultasi dengannya sebelum menulis cerita tentang Marby Beth Brown. Ia pun menyangkal cerita tersebut.

“(Cerita) itu benar-benar omong kosong,” ujarnya.

Cerita sebenarnya

Lebih lanjut, Elon Musk meluruskan kejadian yang sebenarnya. Mula-mula, ia menyebut Mary Beth Brown adalah asisten yang luar biasa selama 12 tahun.

Namun seiring dengan perkembangan perusahaan yang semakin kompleks, dibutuhkan tenaga kerja spesialis dibandingkan generalis. Mary Beth Brown dianggap menguasai hal-hal general, namun tak memiliki keterampilan spesialis.

“Mary Beth diberikan gaji setara 52 pekan dan jatah saham sebagai apresiasi atas kontribusinya selama ini,” Elon Musk sesumbar, sebagaimana dilaporkan BusinessInsider dan dihimpun KompasTekno, Senin (14/8/2017).

Kini Mary Beth Brown bekerja untuk sebuah firma kecil yang baru dirintis. Keterampilan Mary Beth Brown yang menguasai hal-hal general dibutuhkan di perusahaan semacam itu.

Terlepas dari bantahannya, Elon Musk mengakui keseluruhan buku Ashlee Vance banyak yang benar. Ia hanya menyayangkan beberapa bagian ada yang dilebih-lebihkan.

“Kebanyakan (isi buku) benar, namun banyak eror dan tak pernah faktanya dicek secara independen,” Elon Musk menuturkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com