Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soup N Film, "Surga" Anak Muda Pehobi Kamera Film

Kompas.com - 15/08/2017, 20:11 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis


Umumnya yang digunakan masyarakat adalah film negatif, di mana roll film dicuci untuk mendapatkan negatifnya. Negatif itu di-invert untuk mendapatkan warnanya.

Berbeda dengan film positif yang pemakaiannya lebih ke kalangan fotografer profesional, hasil yang didapatkan adalah film yang bisa langsung dilihat tanpa perlu di-invert.

“Nah, sekarang di lab Soup N Film itu lengkap untuk processing film mulai dari develop film black and white, color, slide, sampai ke cetaknya kami bisa,” Tompi menjelaskan.

Bukan untuk memperkaya diri

Lebih dari setahun pasca Soup N Film pertama kali berdiri, bisnis yang menyasar segmented market tersebut semakin digandrungi. Bukan tanpa alasan anak muda pehobi kamera film banyak yang bertandang ke Soup N Film.

Tompi mengklaim tokonya tersebut memberikan kualitas di atas rata-rata dengan harga ramah kantong, baik untuk jenis film yang dijual maupun ongkos cucinya.

“Saat ini yang jualan film termurah ya Soup N Film. Waktu kami berempat bikin Soup N Film semangatnya satu yaitu untuk dapat film murah buat kami sendiri,” ia menjelaskan.

Tompi bercerita dulu setiap kali ingin memotret dengan kamera film, ia dan teman-temannya harus belanja roll film di Singapura dengan harga mahal. Pada satu titik ia dan ketiga kawannya memutuskan untuk mendistribusikan roll film ke Indonesia.

Adapun jenis-jenis roll film yang dijual adalah yang lumrah digunakan para pehobi kamera film Tanah Air, baik berwarna maupun black and white. Ada beberapa permintaan untuk jenis roll film tertentu, namun karena tak ramai peminat maka belum dilayani.

“Kami masukin roll film langsung banyak sehingga harganya lebih murah. Kami ambil margin yang tipis karena tujuannya bukan memperkaya diri, tapi supaya orang banyak yang main film,” Tompi menuturkan.

Sama halnya pula dengan jasa cuci film yang ditawarkan. Tompi mengklaim sekali cuci roll film di luar negeri rata-rata memakan biaya Rp 200.000 hingga Rp 300.000-an. Sementara di Soup N Film rata-rata hanya Rp 100.000-an dengan bahan dan scanner yang sama.

Bedanya, rata-rata jasa cuci film di luar negeri menawarkan pengeditan oleh professional scanner sedangkan di Soup N Film tak ada pelayanan serupa. Ke depan, Tompi dkk berencana mengekspansi bisnis Soup N Film ke Bali dan beberapa kota lainnya.

“Biar temannya (yang main film) semakin banyak,” ia berujar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com