Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video: Melihat Proses Cuci "Roll Film" di Jakarta

Kompas.com - 25/08/2017, 09:05 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Soup N Film menjadi salah satu tempat yang digandrungi anak muda untuk mencuci foto hasil jepretan kamera film. Gerai yang mula-mula beroperasi secara online itu belakangan membuka outlet fisik di STC Senayan, Jakarta.

"Saya selalu cuci foto di Soup n Film. Cuma di sana menurut saya yang hasil cucinya berkualitas," kata Azmi Mudhoffar (25) yang sudah setahun menggeluti kamera film. Komentar serupa diutarakan CEO ruang kreatif Saka Space, Fahmy Siddiq (24), yang juga gemar memburu momen menggunakan kamera film.

Penasaran dengan proses cetak foto yang dilakukan Soup N Film, KompasTekno pun bertandang ke laboratoriumnya di bilangan Jakarta Utara, beberapa saat lalu. Salah satu pendiri Soup N Film, Jerry Surya, mula-mula menjelaskan proses cuci film secara garis besar terbagi tiga jenis, tergantung roll film yang digunakan dan hasil yang diinginkan.

"Bisa cuci colour (berwarna), black and white (hitam putih), atau slide (film positif)," ujarnya.

Jerry mengatakan kebanyakan anak muda memilih cuci film colour. Di laboratorium Soup N Film, pemrosesannya terbilang lebih simpel karena sudah mengandalkan alat.

"Awalnya kami kerjain manual juga, jadi meski sekarang pakai alat kami tetap paham prosesnya" kata pendiri Soup N Film lainya, Teuku Adifitrian atau lebih dikenal dengan sapaan "Tompi", saat ditemui di lain kesempatan.

Proses cuci film colour di laboratorium Soup N Film bisa memakan waktu satu jam untuk 30 roll film sekaligus. Berbeda dengan proses cuci film black and white dan slide yang masih serba manual dan pencetakannya harus memanfaatkan kamar gelap alias dark room.

Pasalnya, film negatif tak boleh terkena terpaan cahaya langsung. Agar mata manusia masih bisa melihat, kamar gelap boleh menggunakan cahaya kemerahan yang masih dalam batas aman bagi film negatif.

Secara garis besar, proses cuci film untuk black and white bisa memakan waktu 3 jam. Untuk pendinginan mesin manual, dibutuhkan waktu hingga 2 jam. Selanjutnya, proses memasukkan chemical (developer, stop bath, fixer) memakan waktu antara 30 menit hingga 1 jam. Takaran dan waktu terpaan chemical harus pas agar warnanya tak berantakan.

"Dalam satu tangki pemrosesan manual cuma bisa untuk 6 roll film," ujar Jerry.

Proses cuci film colour maupun black and white selengkapnya bisa ditengok berikut video berikut ini.

Berikut beberapa video lainnya dalam rangkaian liputan khusus KompasTekno soal "Tren Kamera Film di Era Digital".

Kamera film kembali menjadi tren. Peredaran konten dari pehobi kamera film bisa diintip di Instagram, dengan memasukkan tanda pagar alias hashtag #indo35mm, # 35mm, #35mmfilm, #35mmfilmphotography, #filmisnotdead, dan sejenisnya.

Baca: Kamera Roll Film Ngetren Lagi, Foto #35mm Ramai di Instagram Tanah Air

Beberapa public figure turut meramaikan tren kamera analog di Instagram. Sebut saja penyanyi sekaligus dokter dan fotografer, Tompi; pemain film dan presenter, Gading Marten; hingga YouTuber kawakan Fathia Izzati atau dikenal dengan nama "Kittendust".

“Rata-rata yang main kamera film anak muda sih. Anak-anak keren lah yang senang vintage,” kata Tompi yang sebelumnya terkenal sebagai penyanyi jazz sekaligus dokter bedah kulit.

Tentu ada yang mendasari kamera film kembali digandrungi, padahal di era teknologi canggih seperti sekarang ada banyak pilihan kamera digital yang lebih praktis penggunaannya. Menurut Fahmi, kamera film adalah melatih kesabaran, belajar menikmati proses panjang, serta menghargai hasil.

Feel-nya lebih klasik dan benar-benar terasa efek nostalgianya,” ujarnya.

Baca: Cerita Tompi Jatuh Hati kepada Kamera Film

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com