Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencipta "Gembok Keamanan" WhatsApp Mundur

Kompas.com - 14/09/2017, 08:15 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber Facebook

KOMPAS.com - Layanan pesan singkat WhatsApp kehilangan salah satu orang penting di perusahaan. Ia tak lain adalah Brian Acton, co-founder yang sama-sama dengan Jan Koum, merintis WhatsApp dari nol sejak 2009 silam.

Brian Acton merupakan sosok di balik sistem enkripsi WhatsApp. Enkripsi adalah layaknya gembok keamanan yang membuat pesan yang dikirim di WhatsApp tidak mudah disadap.

Dalam status yang diunggah Jan Koum di akun Facebook pribadinya, Koum menyinggung soal legasi yang ditinggalkan Brian Acto.

“Kehadirannya (Brian Acton) akan dirindukan, dan legasinya pada enkripsi serta privasi pengguna akan terus menjadi DNA WhatsApp,” Jan Koum menuturkan via akun Facebook personalnya, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Kamis (14/9/2017).

Lebih lanjut, Jan Koum juga menulis tentang perasaan bahagianya telah bekerja dengan Brian Acton selama lebih kurang delapan tahun. Ia sesumbar Brian Acton adalah salah satu faktor yang membawa WhatsApp ke puncak kesuksesan.

“Kemampuan engineering, product experience, dan kepemimpinannya adalah kunci sukses WhatsApp,” kata Jan Koum.

Kepergian Brian Acton tak lama setelah WhatsApp mulai memonetisasi layanannya untuk akun-akun bisnis. Tidak diketahui apakah mundurnya Brian Acton memiliki hubungan dengan langkah monetisasi WhatsApp atau tidak.

Baca: WhatsApp Mulai Cari Uang, Begini Caranya

Keluar dari zona nyaman dan bikin layanan sendiri

Pada status tersebut, Brian Acton membalas dengan rentetan kalimat sepanjang tiga paragraf. Ia mengatakan selanjutnya bakal memulai babak baru dalam hidupnya.

Di usia ke-45, kata Brian Acton, ia senang karena berani keluar dari zona nyaman dan fokus mewujudkan “kegelisahan”-nya. Ia ingin menciptakan layanan yang masih berhubungan dengan teknologi dan komunikasi, namun dalam lingkup non-profit yang bakal berbeda dengan WhatsApp.

“Saya telah memikirkan ini sejak beberapa saat dan sekarang harus mulai mengeksekusinya. Ada beberapa hal yang ingin saya bagi dalam beberapa bulan ke depan,” Brian Acton ia menjelaskan.

Lebih lanjut, Brian Acton juga mengaku berat meninggalkan WhatsApp yang bisa dibilang sebagai “bayi” bersama dengan Jan Koum.

“Sangat senang melihat banyak orang mengandalkan WhatsApp setiap harinya,” ujarnya.

Perjalanan bersama Jan Koum

Brian Acton sebelumnya merupakan infrastructure engineer untuk Yahoo pada 1998. Di situlah ia bertemu dengan Jan Koum dan memulai pertemanan.

Baca: CEO WhatsApp, dari Tukang Sapu Jadi Miliarder

Ia dan Jan Koum lantas hengkang dari Yahoo pada 2007 dan memutuskan berkelana keliling Amerika Selatan. Pada 2009, Brian Acton dan Jan Koum melamar kerja ke Facebook dan keduanya tak diterima.

Bersama teman mereka, Alex Fishman, muncul ide membuat layanan komunikasi pada 2009 dengan nama “WhatsApp” yang tak sengaja dilontarkan Jan Koum. Tak dinyana, Facebook yang menolak Jan Koum dan Brian Acton bekerja, malah mengakuisisi layanan buatan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Facebook
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com