JAKARTA, KOMPAS.com - "Yah, kok Galaxy Note 8 yang dijual di Indonesia bukan yang Snapdragon?" Itu adalah satu dari sekian banyak respons yang diungkapkan penggemar Samsung di Indonesia saat Galaxy Note 8 diluncurkan.
Respons seperti di atas memang selalu muncul di Indonesia, setiap kali Samsung merilis lini Galaxy S atau Galaxy Note terbaru.
Terdapat dua versi Galaxy Note 8 dengan chipset berbeda yang dibuat Samsung, chipset Snapdragon 835 atau chipset Exynos 8895 buatan Samsung sendiri. Chipset Snapdragon memang lebih populer di Indonesia karena banyak smartphone yang mengusungnya.
Namun, bagaimana dengan Exynos 8895 besutan Samsung yang ditanamkan di Galaxy Note 8, seperti apa kinerjanya dibandingkan Snapdragon 835?
Baca: Samsung Galaxy Note 8 Sudah Bisa Dipesan di Indonesia
Pengamat gadget, Lucky Sebastian mengatakan, soal pilihan Snapdragon dan Exynos ini mestinya tidak usah diributkan. Pasalnya, menurut Lucky, jika Samsung membuat dua versi chipset, kalibrasinya seharusnya sama.
"Kalau hasil benchmark beda 4.000-7.000 gitu seharusnya tidak masuk hitungan (performanya sama saja)," kata Lucky saat berbincang dengan KompasTekno, Senin (11/9/2017).
Justru, menurut Lucky, jika membaca komentar di review dan video di YouTube soal Galaxy Note 8, konsumen di Amerika Serikat (AS) justru banyak yang ingin memiliki versi Exynos.
"Saya menduga custom-nya (oprekan Samsung) ini lebih bagus di Exynos, lebih cocok untuk Samsung," kata Lucky.
Sebagai perbandingan, clock prosesor Exynos 8895 yang dipasang di Galaxy Note 8 itu lebih rendah dibanding Snapdragon 835. Exynos 8895 memiliki clock 2,3 MHz, sementara Snapdragon 835 2,45 MHz.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.