Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transformasi Smartphone Motorola Setelah Setahun di Indonesia

Kompas.com - 17/09/2017, 19:26 WIB
Deliusno

Penulis


Menurutnya, Moto Z2 Play adalah smartphone flagship dengan harga yang terjangkau. Adrie pun mengatakan hardware dan fitur yang dimiliki Moto Z2 Play sudah bisa bersaing dengan smartphone premium lainnya di Indonesia. "Isinya sudah bagus kok, ngapain lagi saya masukin (Moto) Z2 (yang lebih premium)," kata Adrie.  

Keputusan untuk tidak merilis Moto Z2 menyiratkan Lenovo Motorola akan mengubah strateginya dengan hanya memasarkan produk kelas menengah. Fokus pemasaran produk ini didapat Motorola setelah kurang lebih setahun hadir di Indonesia.

Mengapa Motorola pilih produk kelas menengah?

Keputusan Motorola untuk hanya memasarkan produk middle-end ini ternyata sejalan dengan tren dan analis pasar.

Salah satu analisis pasar International Data Corporation (IDC) melansir laporan produk di kategori midrange atau kelas menengah justru yang menjadi idola di Tanah Air. Laporan IDC ini merujuk pada pengiriman smartphone di Indonesia untuk kuartal-II tahun 2017.

IDC mencatat, pangsa pasar smartphone midrange ada di angka 28 persen pada kuartal-II 2017. Nilai tersebut meningkat cukup jauh dari angka 13 persen di kuartal yang sama tahun lalu.

Dalam acuan IDC, smartphone kelas menengah adalah smartphone dengan harga jual antara 200 dollar AS (Rp 2,6 juta) hingga 400 dollar AS (Rp 5,5 juta).

Baca: Alasan Smartphone Rp 2-5 Juta Laku di Indonesia

Apa alasan perangkat kelas menengah begitu laku di kuartal-II 2017? Menurut IDC, peningkatan tersebut menggambarkan perubahan dalam kebutuhan konsumen untuk beralih ke perangkat dengan spesifikasi yang lebih baik.

Dengan spesifikasi yang meningkat, ada banyak kegiatan yang bisa dijalankan pengguna di perangkatnya. Ponsel tidak hanya digunakan untuk panggilan suara dan berkirim pesan pendek (SMS), tetapi juga untuk menyokong pengalaman hiburan, produktivitas, dan mobile gaming.

Untuk memainkan beberapa judul game tertentu, memang dibutuhkan perangkat dengan spesifikasi tinggi. Meski begitu, sebagian besar game sudah bisa dimainkan dengan lancar di smartphone di kelas menengah.

Atas dasar itu, pengguna lebih memilih membeli perangkat kelas menengah dengan harga murah ketimbang membeli smartphone dengan spesifikasi tinggi yang notabene dibanderol mahal. Perangkat-perangkat kelas menengah juga saat ini sudah dibekali dengan fitur yang biasanya hadir di perangkat kelas atas.

“Top vendor smartphone telah meningkatkan persaingan ke level yang lebih tinggi dengan menawarkan fitur-fitur terbaru seperti resolusi kamera yang lebih tinggi, sensor sidik jari, kapasitas penyimpanan, dan memori yang lebih tinggi pada harga yang terjangkau," Risky Febrian, Associate Market Analyst, IDC Indonesia.

Dengan besarnya pangsa pasar dan minat masyarakat terhadap perangkat kelas menengah, sangat wajar Moto bermain di pasar ini di tahun 2017.

Lantas, bagaimana dengan strategi Motorola jelang tutup tahun ini? Kita tunggu saja. Yang jelas, KompasTekno telah mendapat undangan peluncuran produk baru Moto pada pertengahan September ini.

Rumornya bakal ada tiga produk yang diluncurkan, dua dari kelas entry-level dengan kapasitas baterai jumbo, dan satu bakal bersaing di kelas menengah dengan mengandalkan fitur kamera ganda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com