KOMPAS.com - Sebagian smartphone masa kini mengandalkan SoC Qualcomm, sebut saja Snapdragon 835 yang tertanam di produk-produk macam Galaxy S8, LG V30, hingga Essential Phone. Belum lagi aneka produk lain seperti chip modem yang juga banyak dipakai.
Meski begitu, CEO Qualcomm Steve Mollenkopf berpendapat bahwa inovasi di smartphone sudah menjadi bagian dari masa lalu, era yang telah lewat. Inovasi besar berikutnya, menurut dia, justru terdapat di industri lain, yakni otomotif.
"Mobil sedang mengalami gelombang inovasi besar-besaran," kata Mollenkopf dalam sebuah wawancara di Frankfurt Auto Show, Jerman, pekan lalu.
"Kecepatan mobil dalam menerapkan teknologi baru terus meningkat pesat," tuturnya lagi.
Baca: Qualcomm Sebut Android Selalu Duluan Dibanding iPhone
Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Cnet, Senin (18/9/2017), Mollenkopf mengacu kepada aneka macam teknologi elektronik yang diterapkan di mobil, terutama menyangkut persoalan kendali otomatis dan sistem hiburan.
Persinggungan dunia otomotif dan gadget akan semakin nyata seiring dengan kehadiran jaringan seluler 5G yang rencananya bakal turut dimanfaatkan di mobil untuk berbagai keperluan.
Seiring dengan tren tersebut, kebutuhan akan prosesor untuk mengolah aneka macam informasi di mobil pun meningkat. Peluang inilah yang diincar Qualcomm, sang pabrikan chip mobile yang belakangan aktif di bidang otomotif.
Firma riset pasar IDC memperkirakan para pemasok semikonduktor bisa meraup pendapatan sebesar 50,1 miliar dollar AS dari industri otomotif pada 2021 mendatang, naik 52 persen dibandingkan tahun 2016.
Qualcomm pun tak mau ketinggalan kereta. Setahun lalu, Qualcomm menawar NXP Semiconductors -pabrikan chip otomotif terbesar di dunia- senilai 39 miliar dollar AS.
Tawaran akuisisi dengan nilai terbesar sepanjang sejarah semikonduktor ini sempat terganjal regulasi di Eropa, namun Mollenkopf optimis perjanjian antar kedua pihak sudah bisa rampung tahun ini.
Baca: Intel dan Samsung Dukung Apple Melawan Qualcomm
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.