Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Caplok Vendor Smartphone HTC karena Apple

Kompas.com - 22/09/2017, 16:09 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

KOMPAS.com - Langkah Google membeli divisi smartphone HTC, dinilai oleh para praktisi dan pemerhati industri smartphone sebagai upaya Google untuk menjadi Apple. Google nampaknya ingin meniru langah Apple dengan iPhone-nya, yakni membuat smartphone yang bisa dikontrol, baik hardware maupun software-nya.

Dengan memiliki divisi smartphone HTC, Google bisa membuat smartphone Android murni dengan menggabungkan hardware dan software, demi mengurangi fragmentasi di ekosistem Android.

Google kini memiliki 2.000 engineer HTC yang akan membantu mengontrol jeroan smartphone Android buatan Google. Diharapkan, Google dan HTC bisa membuat integrasi yang baik dalam hal kamera, sensor, dan chip yang dipakai.

Smartphone hasil racikan keduanya itu nantinya diharapkan bisa menjadi standar yang diikuti oleh banyak vendor gadget dunia.

Namun, masih ada satu yang tidak dimiliki Google, yakni engineer chipset. Kemungkinan, bakal ada kesepakatan akuisisi lagi ke depannya untuk hal ini.

Selain mengontrol hardware, Google juga berharap bisa mengontrol software Android dengan lebih baik, terutama distribusi update atau pembaruan OS-nya.

Android saat ini memiliki kendala, dimana versi terbarunya biasanya baru beredar sedikit di pasar. Saat update dirilis Google, tidak semua smartphone Android mendapatkannya, pengguna mesti menunggu tuning yang dilakukan oleh masing-masing vendor smartphone.

"Berbeda dengan iOS, saat Apple mengeluarkan upgrade, semua langsung mendapatkannya," kata Jack Gold, analis di J. Gold Associates, dikutip KompasTekno dari Computer World, Jumat (22/9/2017).

Satu kendala

Selain merapikan hardware dan fragmentasi software, Google masih punya satu kendala lagi untuk bersaing dengan Apple, yakni distribusi smartphone.

Apple memiliki hubungan unik dengan para operator telekomunikasi, mereka bisa memaksa semua pengujian aplikasi dan sertifikasi perangkat, hingga update OS.

Dengan begitu, saat update iOS tersedia, maka OS terbaru itu langsung tersedia untuk semua perangkat yang menjalankan OS tersebut. Pengguna pun bisa langsung mengunduhnya.

Selain itu, operator seluler juga memiliki peranan dalam menyebarkan perangkat smartphone. Apple diketahui telah menjalin kerja sama dengan berbagai operator seluler dalam memberikan paket bundling iPhone.

Sementara di sisi lain, smartphone bikinan Google, yakni Pixel, yang walau tergolong high-end, namun tersedia terbatas. Tidak semua orang memiliki akses langsung membeli Pixel, dan hanya dijual online.

Bukan yang pertama

Upaya Google dalam membuat smartphone Android sendiri yang bisa bersaing dengan produsen smartphone lain bukanlah yang pertama.

Sebelum HTC, Google pada 2011 lalu pernah mengakuisisi Motorola dengan mahar 12,5 juta miliar dollar AS. Rencananya saat itu, Google ingin membuat smartphone sendiri.

Namun pada kenyataannya, tiga tahun kemudian, Google menjual Motorola ke Lenovo dengan nilai 2,9 miliar dollar AS.

Tuong Nguyen, analis riset di Gartner mengatakan, Google menyadari bahwa kebanyakan pembuat handset tidak mendapat profit besar dari hardware, dan karena Google tidak mau berinvestasi lebih kepada Motorola, Google hanya menginginkan hak kekayaan intelektual dan paten hardware-nya saja.

Mengikuti platform

Terlepas dari siapa mengikuti strategi siapa, Google juga ingin agar ekosistemnya diadopsi oleh banyak orang. Ekosistem hardware-software yang dibangun Google, ingin diikuti pengguna di seluruh dunia layaknya Apple dengan iPhone dan iOS-nya.

Hal serupa juga pernah dilakukan oleh Microsoft, saat raksasa software asal Redmond, Washington itu mengenalkan laptop kelas atas, Microsoft Surface.

"Microsoft Surface juga sama dengan Google Pixel, tidak dibuat untuk mengalahkan Asus atau Dell," ujar Nguyen.

Melainkan, menurut Nguyen, mereka berupaya untuk mempromosikan platform yang mereka ciptakan (Windows 10), sekaligus membuktikan bahwa mereka bisa membuat perangkat high-end yang bagus.

"Kami ingin kalian (konsumen) mengikuti kami," imbuhnya.

Untuk itulah, Google nampaknya ingin membangun kapabilitas mereka, karena melihat strategi mengintegrasikan hardware dan software yang dijalankan Apple ternyata berhasil.

Google kini berupaya berada di puncak piramida berbagai pasar hardware untuk membuktikan ke pasar dan rekanannya bahwa inilah visi mereka dan mereka siap bersaing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com