Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkominfo Blokir Situs Lelang Perawan "Nikahsirri.com"

Kompas.com - 24/09/2017, 09:09 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah layanan internet bertajuk “Nikahsirri.com” sempat menghebohkan netizen Tanah Air pasca diluncurkan pada Selasa (19/9/2017) lalu di Gedung Joang 45, Jakarta.

Bukan cuma namanya yang sensasional, tapi juga tujuan dibentuknya. Nikahsirri.com dibuat oleh pendirinya dengan dalih membantu pemerintah memberantas kemiskinan, caranya dengan melelang wanita yang masih perawan dan memediasi nikah siri (menikah tanpa tercatat oleh negara).

Hal ini dianggap oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku di Indonesia. Karenanya, kemenkominfo mengambil langkah tegas, yakni memblokir situs tersebut mulai Sabtu (23/9/2017) sore kemarin.

“Tim internal Ditjen Aptikan telah melakukan pendalaman sehingga pada pukul 16.00 WIB (Sabtu)  Nikahsirri.com diputuskan diblokir,” kata Pelaksana Tugas Kepala Biro Kominfo, Noor Iza, melalui pesan singkat yang kemudian juga dikicaukan pada akun Twitter resmi Kominfo (@kemkominfo).

Pantauan KompasTekno, Minggu (24/9/2017) pagi, situs Nikahsirri.com sudah tak bisa diakses melalui ISP tertentu. Ada pemberitahuan bahwa akses itu ditutup Kominfo karena tak sesuai dengan peraturan perundangan.

Pemblokiran ini dilakukan bertahap, bergantung pada ISP yang merespon permintaan blokir oleh Kementerian Kominfo.

Partai Ponsel

Nikahsirri.com sejatinya merupakan salah satu program dari “Partai Ponsel”. Partai itu diresmikan pada hari dan tempat yang sama dengan peluncuran Nikahsirri.com.

Pendiri Partai Ponsel dan Nikahsirri.com, Aris Wahyudi.Facebook Aris Wahyudi Pendiri Partai Ponsel dan Nikahsirri.com, Aris Wahyudi.

“Ini adalah partai baru yang didirikan untuk melakukan brainwash pada rakyat Indonesia, bahwa kejujuran telah menjadi barang yang sangat langka,” begitu kata pendiri Partai Ponsel dan Nikahsirri.com, Aris Wahyudi, di akun Facebook personalnya.

“Motto Partai Ponsel adalah "Brutally Honest Political Party". Lebih baik brutal-tapi-jujur, daripada santun-tapi-munafik,” ia menambahkan.

Berdasarkan profil Facebook-nya, Aris Wahyudi mengaku sebagai lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Essex University di Inggris. Sementara dari akun LinkedIn-nya, Aris Wahyudi diketahui merupakan CEO layanan ride-sharing Uberjek yang diresmikan pada 2015 lalu.

Situs TechInAsia menuliskan beberapa kejanggalan pada Uberjek dalam sebuah artikel. Salah satunya, layanan itu tak menyeragamkan busana bagi para mitra sopirnya seperti yang dilakukan Uber, Grab, maupun Go-Jek.

Situs, aplikasi, serta media sosial Uberjek juga tampak sederhana dan terbilang tak layak. Bahkan, pemilihan kata pada antarmuka aplikasi Uberjek juga tak formal. Saat mengecek ke Google Play Store, Uberjek telah berganti nama jadi “NguberJek”.

Aplikasi itu terakhir kali diperbarui pada 5 Agustus 2017. Tak kurang dari 10.000 hingga 50.000 orang yang telah mengunduh aplikasi itu pada perangkat Android.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com