Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uber Dilarang Beroperasi di London, CEO Ajak Refleksi Diri

Kompas.com - 25/09/2017, 06:17 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Layanan ride-sharing Uber dicabut izin operasinya di London, Inggris minggu lalu. Badan regulasi transportasi London atau disebut “TfL” mengatakan perilaku Uber membahayakan keamanan publik, sehingga izin operasinya yang habis pada 30 September mendatang tak diperpanjang.

Keputusan itu akan menyebabkan lebih dari 40.000 mitra pengemudi Uber di London kehilangan sumber penghasilan. Menurut CEO Uber, Dara Khosrowshahi, ada 3,5 juta penduduk London yang mengandalkan layanan Uber untuk mobilitas sehari-hari.

Dalam e-mail internal yang disebar ke karyawan Uber, Dara Khosrowshahi mengatakan kecewa dengan keputusan pemerintah London. Kendati demikian, ia mengatakan masalah ini menjadi pelajaran untuk introspeksi diri.

“Walau kita menganggap ini tak adil, salah satu pelajaran yang bisa diambil adalah bahwa perubahan datang dari refleksi diri,” begitu kata Dara Khosrowshahi.

Baca: Mantan Bos Expedia Resmi Jadi CEO Baru Uber

“Itu menjelaskan kenapa kita ada di sini. Kenyataannya, ada harga mahal untuk reputasi yang buruk,” ia menambahkan.

Calon CEO baru Uber Dara KhosrowshahiRecode Calon CEO baru Uber Dara Khosrowshahi
Lebih lanjut, Dara Khosrowshahi menilai persepsi buruk pemerintah London terhadap Uber adalah hal yang tak benar. Meski begitu, apa yang dipikirkan orang-orang tentang Uber adalah hal yang penting dan tak bisa dihiraukan begitu saja.

“Terlebih sebagai bisnis global, aksi di satu belahan dunia (kepada Uber) bisa memiliki konsekuensi serius di belahan dunia lain,” Dara Khosrowshahi menuturkan.

Ia mengajak semua pihak di Uber untuk menunjukkan integritas sebagai perusahaan yang memiliki kredibilitas tinggi. Dengan begitu, kepercayaan masyarakat dan negara-negara operasional Uber bisa dikembalikan seperti sedia kala.

“Ke depan, sangat penting untuk menunjukkan integritas terhadap segala hal yang kita lakukan, dan belajar menjadi mitra yang lebih baik lagi di setiap wilayah operasional kita,” Dara Khosrowshahi menjelaskan, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Senin (25/9/2017), dari TheVerge.

“Ini tak harus bertentangan dengan prinsip kita, tapi membangun kepercayaan melalui aksi dan sikap kita. Kita tunjukan bahwa Uber bukan cuma produk yang bagus tapi juga perusahaan yang baik, yang berkontribusi pada masyarakat,” ia mengajak.

Diketahui, reputasi Uber tercemar akibat bertubi-tubi insiden yang terkuak. Mulai dari mantan CEO Uber, Travis Kalanick yang marah-marah ke mitra pengemudi karena diprotes soal pendapatan, isu seksis di tubuh perusahaan, hingga kasus hak paten dengan Google.

Baca: Dituduh Menipu, Mantan CEO Uber Digugat

Alhasil, jabatan Travis Kalanick dicopot dan diserahkan ke Dara Khosrowshahi. Tapi seperti yang disebutkan Dara Khosrowshahi, reputasi yang buruk sudah terlanjur melekat dan sulit dilepas.

Terlepas dari itu, pemerintah London memberikan waktu selama 21 hari bagi Uber untuk mengajukan banding pasca keputusan pemutusan izin operasional dikeluarkan pada Jumat (22/9/2017) lalu. Uber masih bisa beroperasi di London hingga proses banding rampung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Verge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com