Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Blokir WhatsApp

Kompas.com - 26/09/2017, 08:39 WIB
Oik Yusuf

Penulis

KOMPAS.com - Mark Zuckerberg selama ini sibuk melakukan “pendekatan” terhadap pemerintah China. Dia sibuk berkunjung ke Negeri Tirai Bambu, bertemu para pimpinan negeri itu, bahkan hingga belajar bahasa Mandarin.

Tapi pada akhirnya China tetap “memblokir” WhatsApp, layanan pesan instan populer yang diakuisisi oleh Facebook -perusahaan pimpinan Zuckerberg- pada 2014 lalu. Laporan terbaru menyebutkan bahwa WhatsApp sudah tidak bisa dipakai oleh sebagian besar pengguna di China.

Pemerintah China sebenarnya sudah berupaya memblokir WhatsApp pada pertengahan 2017. Ketika itu, para pengguna WhatsApp mendadak kesulitan dalam mengirim foto dan video lewat layanan tersebut, tapi pesan berupa teks masih bisa terkirim.

Awal pekan ini, keseluruhan layanan WhatsApp di China dilaporkan sudah tidak berfungsi. Bahkan pesan teks tak bisa terkirim, menurut Nadim Kobeissi, cryptographer di firma riset Symbolic Software. Menurut dia, cara pemblokiran dengan mengganggu fungsi layanan -alih-alih langsung memblokir sepenuhnya- termasuk jarang dilakukan.

“Ini bukan metode teknis biasa yang digunakan pemerintah China dalam menyensor sesuatu,” ujar Kobeissi, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari New York Times, Selasa (26/9/2017).

Baca: 10 Fitur Tersembunyi WhatsApp yang Wajib Diketahui

Dia menambahkan, monitor trafik internet di Symbolic Software sudah mendeteksi gangguan WhatsApp di China sejak Rabu pekan lalu, namun baru Senin kemarin pemblokiran diterapkan sepenuhnya.

Lokman Tsui, seoang pakar komunikasi internet di Chinese University of Hong Kong, turut mengatakan bahwa layanan WhatsApp sudah mengalami gangguan parah pada hari Minggu pekan lalu di China. Segelintir pengguna masih bisa memakai WhatsApp, tapi layanannya sudah demikian terbatas sehingga sama saja dengan diblokir.

“Kalau Anda cuma dibolehkan melaju dengan kecepatan 1 mil per jam di sebuah jalan, Anda tentu tidak mau melewati jalan itu meskipun sebenarnya tidak diblokir secara teknis,” ujar Tsui memberi analogi.

Pemblokiran WhatsApp di China terjadi menjelang persiapan Beijing menyambut kongres Partai Komunis yang bakal digelar pada 18 Oktober mendatang. Di perhelatan besar yang diadakan saban lima tahun ini Partai Komunis akan memilih jajaran pimpinannya.

Pemblokiran WhatsApp berarti bahwa warga China dan pengunjung harus menggunakan layanan alternatif seperti WeChat, aplikasi layanan instan buatan lokal di China yang memiliki 963 juta pengguna aktif.

WhatsApp adalah produk terakhir Facebook yang masih dibolehkan di China. Sebelumnya, aplikasi utama Facebook sudah diblokir sejak 2009. Instagram juga tidak bisa diakses di Negeri Panda. "Pedekate" Zuckerberg rupanya tak bersambut.

Baca: Cara Ganti Huruf di WhatsApp Jadi Tebal dan Miring


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Internet
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Gadget
Apple Gelar Acara 'Let Loose' 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Apple Gelar Acara "Let Loose" 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Gadget
Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

e-Business
Jadwal Maintenance 'Genshin Impact' 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Jadwal Maintenance "Genshin Impact" 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Game
'Free Fire' Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

"Free Fire" Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com