Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di ITU Telecom World 2017, Menkominfo Ajak Anggota Atasi Kesenjangan Global

Kompas.com - 26/09/2017, 09:46 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

BUSAN, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia, Rudiantara, mengimbau negara-negara anggota International Telecommunication Union (ITU) memulai gerakan global untuk mengatasi kesenjangan kesejahteraan yang kian melebar di antara warga dunia saat ini.

Ia mengemukakan hal itu pada pembukaan ITU Telecom World 2017 yang dihadiri perwakilan dari berbagai negara dan perusahaan di Busan, Korea Selatan, Senin (25/9/2017). Rudiantara menjadi salah satu pembicara pada acara tersebut. ITU Telecom World akan berlangsung sampai tanggal 28 September.

"Ke depan, Indonesia mengimbau para anggota ITU untuk memulai gerakan global menangani kesenjangan kesejahteraan yang kian melebar, termasuk kesenjangan pendapatan," kata Rudiantara.

ITU Telecom merupakan bagian dari ITU, badan khusus di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau biasa disebut ICT.

ITU Telecom World merupakan platform global bagi pemerintah, korporasi, dan usaha kecil dan menengah (UKM) dalam mempercepat inovasi teknologi informasi dan komunikasi demi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

Baca juga: Indonesia Pamer Industri Digital di ITU Telecom World 2017

Rudiantara mengatakan, kesenjangan dapat ditekan dengan adopsi dan penerapan model dan strategi bisnis ekonomi inovatif digital sehingga memungkin shared economy, digitalisasi tenaga kerja, dan inklusi keuangan.

"Kesenjangan juga dapat ditekan dengan menerapkan percepatan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di wilayah terpencil dengan dana USO (kewajiban pelayanan umum yang dikumpulkan dari para operator layanan telekomunikasi)," ujarnya.

Menurut dia, hal itu akan mempercepat jutaan usaha mikro dan kecil menengah (UMKM) mencapai model ekonomi dan komersial baru yang mengadopsi model bisnis digital yang disruptif.

Ia mengatakan, kondisi di berbagai negara saat ini, termasuk di negara maju, adalah terdapat kesejangan kesejahteraan yang makin besar. Hal itu ditunjukkan dengan angka gini ratio yang besar.

Cerita soal Tokopedia dan Go-Jek

Pada kesempatan itu, ia mengemukan dua studi kasus di Indonesia yang menunjukkan bagaimana digitalisasi ekonomi itu berlangsung. Pertama adalah kasus Tokopedia. Tokopedia disebut telah mampu menampung lebih dari 2 juta merchant yang 80 persen merupakan UMKM baru. Tokopedia juga telah menembus 5.600 wilayah di Indonesia.

Contoh kedua adalah Go-Jek, yang mampu mengubah tatanan hidup dan membawa pemerataan pendapatan dari layanan, termasuk layanan pemesanan makanan, pengiriman barang, pembayaran, penjualan tiket, bahkan gaya hidup (seperti layanan pijat, jasa kebersiahan, dan kosmetik.

Baca juga: Digitalisasi Ekonomi Bisa Sumbang 10 Persen ke Perekonomian Indonesia

ITU memiliki anggota 193 negara dan sekitar 700 perusahaan atau lembaga. Agenda ITU Telecom World tahun ini berfokus pada mendorong pertumbuhan ekonomi digital dan pembangunan sosial ekonomi global dengan secara aktif menghubungkan UKM, pemerintah dan bisnis besar di seluruh ekosistem teknologi informasi dan komunisasi.

Acara itu menyediakan sebuah platform internasional unik yang menyatukan pasar yang sudah maju dan berkembang untuk fokus pada transformasi digital yang cerdas dan peluang global yang ditawarkan.

ITU Telecom World 2017 di Busan menyatukan berbagai agenda, antara lain pameran teknologi internasional, forum berbagi pengetahuan, tempat memperluas jaringan bagi korporasi, pemerintah dan UKM, dan program pemberian penghargaan bergengsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com