Karena merupakan pasar OTT, Indonesia ingin menggunakan posisinya sebagai pasar untuk meminta para penyedia jasa OTT menaati kebijakan yang akan diterapkan.
"Kami menyambut baik orang yang mau investasi di Indonesia, yang ingin menggunakan pasar Indonesia dengan 262 juta penduduknya sebagai ladang bisnis. Namun mereka juga harus menaati kebijakan kami," kata Rudiantara.
“Maka penyedia konten juga OTT harus melakukan self-filtering untuk menjaga dari konten negatif. Hal ini harus menjadi bagian dari tanggung jawab penyedia konten dan OTT dalam melakukan bisnis dan memberikan pelayanan kepada masyarakat," tambah Rudiantara.
Lihat juga: Sampai Mana Konsultasi Publik Terkait Permen OTT?
Harus bersatu
Usai acara Rudiantara mengatakan kepada wartawan bahwa perwakilan dari Nigeria dan Pakistan juga tertarik dengan cara pendekatan itu. Menurut dia, negara-negara anggota ITU harus bersatu dalam menangani masalah tersebut.
"Tadi menteri dari Nigeria dan Pakistan juga tertarik. Mereka tadi bilang ke saya. Nigeria punya pasar yang besar, Pakistan juga. Saya katakan, kita harus bersama-sama."
Ia mengatakan bahwa pada kesempatan yang berbeda ia telah meminta negara-negara ASEAN untuk menggunakan kekuatannya sebagai pasar dalam menghadapi para penyedia layanan OTT.
"ASEAN merupakan pasar yang sangat besar. Dengan penduduk sekitar 500 juta orang, itu merupakan pasar yang sangat besar dan kita harus bersama-sama tangani soal OTT ini," kata Rudiantara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.