Tapi langkah drastis itu pun gagal membalik nasib Nokia sehingga unit bisnis ponselnya kemudian dilego ke Microsoft pada 2014 senilai 7,2 miliar dollar AS.
Merek smartphone "Lumia" pun menjadi kepunyaan Microsoft, sementara Nokia masih dibolehkan kembali memakai merek "Nokia" di ponsel dalam waktu beberapa tahun setelah perjanjian akusisi diteken.
Tak kurang pabrik-pabrik dan puluhan ribu pegawai unit bisnis ponsel Nokia diambil alih Microsoft. Kendati demikian, riwayat Nokia di dunia ponsel masih belum tamat. Rencana comeback disiapkan.
Sebuah perusahaan baru bernama HMD Global dibentuk di Finlandia sebagai pemegang lisensi merek smartphone Nokia. Untuk memfasilitasi kebutuhan produksi dan manufaktur, FIH Mobile, anak usaha Foxconn di China, ikut digandeng.
Nokia yang "lahir kembali" inilah yang sekarang tengah berusaha masuk lagi ke pasaran smartphone dunia, termasuk Indonesia.
Untuk memenuhi persyaratan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebesar 30 persen, Nokia merakit ponsel-ponselnya di pabrik milik PT Sat Nusapersada Tbk di Batam dan menggandeng PT Teletama Artha Mandiri dan PT Prima Sentral Distribusi sebagai rekanan distributor.
Baca: Android Nokia 3, Nokia 5, dan Nokia 6 dalam Genggaman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.