Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operator Seluler Tanggapi Isu PHK Massal Industri Telekomunikasi

Kompas.com - 03/10/2017, 09:28 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri telekomunikasi dilanda rumor Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal. Salah satu alasannya adalah Tenaga Kerja Asing (TKA) yang menjamur.

Hal ini dikatakan Sekjen Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK), Sabda Pranawa Jati, beberapa saat lalu. Ia sesumbar tak kurang dari 40 pegawai di industri telekomunikasi telah dirumahkan, sementara sekitar 300 pegawai lainnya sedang dalam proses lebih lanjut.

Dua perusahaan telekomunikasi yang secara lantang disebutkan Sabda Pranawa Jati adalah Indosat Ooredoo dan XL Axiata. Menurut dia, PHK massal di kedua perusahaan itu menargetkan divisi IT & Network.

Baca: Industri Telekomunikasi Dilanda PHK?

Namun pihak XL Axiata dan Indosat Ooredoo memberikan bantahan atas isu tersebut saat dikonfirmasi oleh KompasTekno, Selasa (3/10/2017) pagi.

General Manager Corporate Communication PT XL Axiata, Tri Wahyuningsih, mengatakan tak ada PHK massal untuk saat ini. Kendati begitu, ia mengatakan sejak 2015, XL Axiata melakukan transformasi di segala sektor.

"XL Axiata telah melakukan perjalanan transformasi sejak awal 2015 pada semua aspek perusahaan, dimulai dari produk, distribusi, brand, dan juga organisasi secara keseluruhan. Tujuannya, untuk meningkatkan daya saing perusahaan ke depan, termasuk lebih berfokus pada pelanggan," kata Ayu.

Sementara Head of Corporate Communication Indosat Ooredoo, Deva Rachman mengatakan, "Isu pengurangan pegawai secara massal di Indosat Ooredoo yang beredar di publik adalah tidak benar."

"Di dalam menjalankan seluruh kegiatan bisnisnya, Indosat Ooredoo senantiasa menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance serta code of conduct sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku," kata Deva.

Tanggapan operator lain

Operator seluler lain yang beroperasi di Indonesia, yakni Smartfren Telecom, Telkomsel, dan Hutchison 3 Indonesia (Tri), pun mengutarakan tanggapan masing-masing.

Presiden Direktur Smartfren Telecom, Merza Fachys, meyakinkan bahwa tak ada masalah di perusahaannya. Ia bahkan mengklaim tak pernah ada rencana PHK sama sekali di Smartfren.

“Bersama Smartfren, kami tetap aman-aman saja kok,” ujarnya via pesan singkat kepada KompasTekno, Senin (2/10/2017) kemarin.

Hal serupa disampaikan VP Corporate Communications Telkomsel, Adita Irawati. Alih-alih menjelaskan panjang lebar soal isu PHK, Adita Irawati malah menegaskan fokus perusahaan untuk terus menggelar jaringan hingga ke daerah pelosok.

“Saat ini tidak ada isu PHK di perusahaan kami. Saat ini fokus kami adalah pada peningkatan kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan. Kami juga terus melakukan penggelaran jaringan hingga pelosok Indonesia,” ia menuturkan.

Tri juga memiliki sanggahan sendiri. Menurut perusahaan telekomunikasi yang menyasar milenial ini, operasional perusahaannya aman.

“Kami tidak mempunyai rencana untuk melakukan PHK, bahkan saat ini kami masih hiring beberapa karyawan di beberapa posisi yang sedang dibutuhkan saat ini,” kata Wakil Presiden Direktur Hutchison Tri Indonesia, M. Danny Buldansyah.

Isu tenaga kerja asing

Desas-desus yang beredar menyebutkan, TKA dalam lingkungan kerja di industri telekomunikasi semakin banyak. Beberapa fungsi sudah masuk hingga level manager.

Pantauan KompasTekno, di tubuh XL Axiata dan Indosat Ooredoo sendiri, kebanyakan TKA-nya berasal dari India. Menurut Sabda Pranawa Jati, kehadiran mereka tak dibarengi kebijakan yang adil bagi pekerja lokal, misalnya dari sektor upah.

TKA dengan jabatan dan beban kerja yang sama dengan pekerja lokal diberi upah lebih tinggi. Hal ini menimbulkan gesekan dan inefisiensi operasional yang berdampak pada bisnis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com