Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumbas.In, Aplikasi Belanja Pasar Tradisional Asal Semarang

Kompas.com - 08/10/2017, 15:26 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Pilihan belanja melalui internet kini makin beragam. Developer asal Semarang, Jawa Tengah mengembangkan sebuah aplikasi yang memfasilitasi transaksi pedagang pasar tradisional dengan para pembeli.

Pembeli tidak perlu repot ke pasar rasional secara langsung untuk berbelanja. Mereka bisa memesan barang yang dikehendaki melalui aplikasi Tumbas.in. Untuk diketahui, "tumbas" adalah istilah dalam bahasa Jawa yang artinya beli atau membeli.

Aplikasi Tumbas.in dibuat untuk memfasilitasi para pembeli yang tidak sempat berbelanja di pasar tradisional. Tumbas.In memastikan barang yang dibeli dari pasar berkualitas, dan disortir terlebih dahulu.

Kreator Tumbas.in, Bayu Mahendra Saubig menjelaskan, ide awal pembuatan aplikasi karena melihat banyaknya para pedagang pasar tradisional yang masih kesulitan memasarkan produknya. Dia bersama tiga temannya kemudian mendesain aplikasi itu.

Baca: Aplikasi Uber Diam-diam Rekam Aktivitas Layar iPhone

"Kita ingin memfasilitasi mereka yang bekerja, yang tidak sempat ke pasar. Kami beri solusi dengan aplikasi ini, jadi tinggal pesan nanti produk pesananan langsung diantarkan," kata Bayu, saat disambangi saat pameran di Kampus Universitas Diponegoro (Undip), Sabtu (7/10/2017).

Bayu menjelaskan, Tumbas.in membantu menyediakan kebutuhan belanja dengan produk yang segar. Ketika pesan melalui aplikasi, maksimal dalam dua jam pesanan diantarkan.

Beragam produk ditawarkan dalam aplikasi itu seperti bahan pokok, sembako, sayuran, atau kebutuhan lain yang dibutuhkan sehari-hari.

"Harganya sesuai dengan harga yang di pasar. Maksimal diantar itu satu jam sudah sampai," katanya. Pihaknya pun berkomitmen ingin membatu para pedagang pasar, agar nilai jual produknya meningkat.

Sejumlah pedagang pasar tradisional di kota Semarang dijajaki. Sejauh ini baru dua pasar yang menjadi rujukan belanja di pasar yaitu, Pasar Karangayu, dan Pasar Peterongan.

Aplikasi ini baru tersedia bagi pengguna Android, dapat diunduh di Google Play Store. Ke depannya, Tumbas.in dijanjikan akan dirilis di ekosistem iOS.

"Saat ini sudah banyak. Yang download sudah 3.700, akun aktif 1.000, transaksi satu minggu 100 transaksi. Padahal ini dimulai pada April 2017," kata Bayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com