Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampahmuda.com, Layanan Jual Beli Sampah di Semarang

Kompas.com - 09/10/2017, 08:59 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Warga Kota Semarang, Jawa Tengah, kini tak perlu kerepotan lagi untuk membuang sampah. Kegiatan itu kini bisa dilakukan melalui internet.

Kemudahan dalam membuang sampah ini terwujud berkat para pemuda lulusan Politeknik Negeri Semarang. Tim ini menciptakan situs web khusus warga Semarang yang kebingungan membuang sampah dari dalam rumahnya. Selain itu, sampah tertentu pun bisa dijual ke pengelola situs web tersebut.

Sampahmuda.com, nama situs web ciptaan tim tersebut. Layanan ini dibuat atas keprihatinan banyaknya sampah yang berserakan di jalanan Semarang. 

Lantas, bagaimana cara menggunakan layanan tersebut? Warga Semarang tinggal membuka situs web tersebut. Kemudian, sebelum meminta tim Sampahmuda untuk menjemput, pengguna layanan diharapkan sudah memilah sampah yang ada.

Baca: Tumbas.In, Aplikasi Belanja Pasar Tradisional Asal Semarang

"Sampah yang dikumpulkan anorganik seperti plastik, kertas, atau kardus. Sampah kami dijemput, lalu bisa juga diuangkan," kata salah satu pembuat situs web, Ferrindo Tito, di sela pameran di Kampus Undip Semarang, Minggu (8/10/2017).

Menurut Ferri, sejak diluncurkan satu tahun lalu hingga sekarang, sudah sekitar 2.000 warga Semarang yang mengakses situs web. Untuk mempermudah, nantinya akan dikembangkan ke dalam sebuah aplikasi.

Sampah bisa dijual

Warga yang membuang sampah melalui situs web itu juga diuntungkan. Ferry mengatakan, sampah yang dibuang akan dihargai berupa uang oleh tim sampahmuda.com. Namun uang tidak diberikan secara tunai, melainkan ditransfer secara elektronik.

"Jadi sifatnya seperti penambahan saldo. Itu bisa untuk beli pulsa bisa pulsa, ditambah ke akun GoPay, buat token listrik juga bisa," katanya.

Jenis sampah yang bisa dijual oleh pengguna adalah kertas HVS, kertas koran, kertas kardus, botol plastik, gelas plastik, dan plastik jenis lain.

Sebagai penyalur sampah, pihaknya sejauh ini telah ikut membersihkan sampah sebanyak 45 ton dari sampah.

"Segmen kami biasa mahasiswa, keluarga, warung, sekolah. Sampah yang diterima lebih banyak itu kertas," tambahnya.

Harga sampah yang diambil dari warga dihargai beragam. Rata-rata harga per satu kg mulai Rp 700 hingga Rp 3.000.

"Plastik agak mahal. Kalau yang paling mahal itu kabel," tambahnya.

Berkat layanan itu, Ferri dan timnya pada 2016 lalu dianugerahi sebagai pemenang dalam Gerakan 1.000 Startup Digital.

"Kami masih coba kembangkan terus website ini. Dua tahun lalu offline, nanti akan dikembangkan di aplikasi agar bisa diunduh di Playstore," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com