Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Undip Bikin Aplikasi Pencari Guru Les Privat

Kompas.com - 10/10/2017, 08:43 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Warga Kota Semarang, Jawa Tengah kembali dimudahkan dalam mencari les privat bagi anak-anaknya. Melalui perantara teknologi, para mahasiswa dari Undip Semarang mengembangkan satu aplikasi yang menghubungkan murid dengan para tentor atau guru.

Aplikasi ini diberi nama LesOn, atau kepanjangan dari “Lesson? Let’s On”. LesOn saat ini masih dalam tahap penyempurnaan, dan akan segera dilaunching di pasaran. Aplikasi LesON baru didemontrasikan dalam pameran inovasi di kampus Undip Tembalang, Minggu (8/10/2017) kemarin.

Cara kerjanya sederhana. Anda tinggal mengakses aplikasi itu, kemudian memilih materi pelajaran, hingga mencari tentor atau guru yang dikehendaki. Pengelola LesOn juga memastikan kualitas guru ataupun tentor yang terdaftar, karena tentor akan diseleksi terlebih dahulu.

Bobby Pradoto, salah satu kreator LesON dari jurusan Informasi Undip mengatakan, aplikasi yang dirancang sengaja dibuat untuk menjembatani permasalahan tersebut. Aplikasi ini menyediakan fitur bagi murid untuk menambah les pelajaran.

Baca: Tumbas.In, Aplikasi Belanja Pasar Tradisional Asal Semarang

Materi yang diberikan tidak saja untuk bahan pelajaran, namun juga keterampilan seperti les gitar, les lukis, dan keterampilan lain.

“Aplikasi ini belum di-launching, tapi kami mencoba mengenalkan ini dulu. Demontrasinya sudah, tinggal nanti aplikasinya,” kata Bobby.

Bobby mengatakan, nantinya murid-murid di Kota Semarang bisa mengakses layanan aplikasi itu. Les privat juga tidak terbatas pada anak-anak, melainkan dari tingkat sekolah dasar hingga kuliah.

“Dari SD sampai kuliah masih bisa pakai. Ada keterampilan belajar gitar, lukis, guru,” katanya.

Warga Semarang juga dibolehkan untuk mendaftarkan sebagai mentor atau guru sesuai kompetensi yang dimiliki. Tidak ada batasan umur ketika mendaftar menjadi tentor.

“Guru selama punya kompetensi oke. Di umur apa pun oke. Ini baru jalan dua bulan, dan nanti secara akan komersial dilempar di Play Store, sama medsos juga,” tambahnya.

Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Jumain Appe mendorong mahasiswa untuk berkreasi menciptakan produk inovatif sehingga mampu membuka peluang kerja di masa mendatang.

Ia ingin agar inovasi yang dibuat tidak hanya menciptakan lapangan kerja untuk dirinya sendiri, tapi menciptakan peluang kerja bagi yang lain.

"Kami berharap kalau bisa dijadikan produk inovasi dan bermanfaat menjadi usaha masyarakat berbasis teknologi," kata Jumain, saat menyambangi salah satu stand di Undip.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com