Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Membuat iPhone 8 Kurang Laku

Kompas.com - 20/10/2017, 08:12 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Penulis

Sumber Reuters,Apple

KOMPAS.com - Setelah resmi diluncurkan Apple pada 12 September lalu, iPhone 8 ternyata tidak banyak diminati, alias kurang laku pembeli. Jumlah pembeli iPhone 8 lebih rendah dibandingkan saat iPhone 7 diluncurkan.

Dilaporkan oleh Reuters dan dikutip KompasTekno, Jumat (20/10/2017), fans Apple lebih memilih bertahan dengan iPhone 7 dan sebagian menunggu iPhone X yang kabarnya akan debut pada November nanti.

Fakta ini membalikkan tren iPhone yang selalu laris di pekan pertama peluncuran.
Namun, berdasarkan hasil survey KeyBanc Capital Markets, popularitas iPhone 8 tidak sebanyak pendahulunya.

Menurut Analis KeyBanc, John Vinh ada beberapa alasan mengapa pengguna setia iPhone urung meng-upgrade ke iPhone 8 atau 8 Plus.

1. Perbedaan yang tidak terlalu signifikan

Banyak responden yang mengaku bahwa mereka tidak berniat mengganti iPhone 7 dengan iPhone 8 karena spesifikasi yang ditawarkan iPhone 8 tidak terlalu signifikan dengan iPhone 7.
iPhone 8 mungkin unggul dalam desain yang diklaim memiliki kaca pelindung paling awet untuk smartphone.

Dimana kedua lini dibalut dengan alumunium level aerospace dengan balutan kaca yang pemrosesan warnanya melewati tujuh lapisan. Namun dalam variasi warna, iPhone 7 ternyata masih lebih menarik.

Baca: Melihat Lebih Dekat iPhone X, iPhone 8 dan iPhone 8 Plus

2. Sama-sama tidak memiliki colokan audio

Dari segi stereo speaker, iPhone 8 dan iPhone 8 Plus diklaim lebih kencang 25 persen dibanding iPhone 7 dengan mengandalkan deeper bass. Namun, baik iPhone 7 dan iPhone 8 sama-sama tidak menyertakan colokan audio 3,5 mm dan tombol Home tradisional.

3. Spesifikasi kamera hampir sama

Menilik kameranya, iPhone 7 dan iPhone 8 sama-sama memiliki kamera ganda dengan resolusi 12 megapiksel di masing-masing kamera dengan bukaan f/18. Hanya saja, kamera iPhone 8 ditambah fitur "Portrait Lighting" untuk membuat foto potrait dengan latar blur, diklaim setara dengan kamera SLR berlensa premium.

4. Biaya ekstra untuk membeli adaptor

Salah satu keunggulan iPhone 8 adalah kemampuan mengisi daya tanpa kabel (charging wireless). Sehingga proses pengisian daya diklaim lebih cepat, yakni mampu mengisi daya hingga 50 persen dalam waktu 30 menit.

Sayangnya, tidak semua pecinta iPhone setuju untuk menganggap ini sebagai keunggulan.
Sebagian besar merasa tidak rela merogoh kocek lebih dalam untuk membeli adaptor charger.
Harga untuk adaptor USB-C 29W dibanderol 49 dollar AS atau berkisar Rp 600.000.

iPhone 8 dan wireless chargingApple iPhone 8 dan wireless charging

5. Selisih harga dan spesifikasi yang kurang sebanding

Vinh juga menejelaskan, pengguna iPhone 7 enggan berganti ke iPhone 8 karena selisih harga mencapai Rp 2 jutaan, namun spesifikasinya hampir sama, alias tak jauh berbeda.

iPhone 7 dibanderol mulai dari 549 dollar AS atau mendekati angka Rp 7,5 juta, sedang iPhone 8 dijual dengan harga mulai 699 dollar AS, atau mendekati angka Rp 9,5 juta.

Baca: iPhone X Mendadak Keluar dari Celana Bos Apple

Lesunya penjualan iPhone 8 diperkirakan karena pecinta iPhone lebih bergembira menanti iPhone X yang rilis 3 November mendatang.

Harga iPhone X berkisar 999 dollar AS atau sekitar Rp 13,5 juta, dan diklaim menjadi produk mobile Apple paling mahal hingga saat ini. Promosi iPhone 8 yang lebih sederhana dibanding iPhone 7 juga menjadi alasan penurunan permintaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters,Apple
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com