Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkembangan Robot Manusia dari Masa ke Masa

Kompas.com - 20/10/2017, 20:15 WIB
Rizky Chandra Septania

Penulis

Perkembangan humanoid setelah Perang Dunia

Setelah perang dunia kedua, teknologi berbasis pemrograman dan kecerdasan buatan berkembang dengan pesat. Hal ini tentunya berdampak besar bagi perkembangan humanoid. Impian manusia untuk menciptakan robot persis manusia semakin menemukan titik terang.

Pada tahun 1973, Profesor Ichiro Kato, seorang ilmuwan Universitas Waseda, Jepang mengembangkan Wabot-1.

Wabot-1 mampu berkomunikasi dalam bahasa Jepang. Selain itu, robot ini juga dapat mengukur jarak dan arah dari obyek menggunakan resptoreksternal telinga dan mata artifisial, dan juga mulut artififial.

16 tahun kemudian, Batelle’s Pacific Northwest Laboratories di Richlandmembangun robot antropomorpik bernama Manny.

Robot antropomorpik merupakan robot dengan konsep kerangka manusia yang dapat bergerak secara dinamis.

Tidak seperti robot tradisional yang memerlukan energi dengan menggunakan motor untuk mengontrol setiap gerakan, antropomorpik  mampu berjalan sendiri menuruni lereng tanpa memerlukan otot atau motor. Ia hanya perlu bergantung pada gravitasi.

Perkembangan humanoid era Perang Dingin

Jepang mengalami kemajuan pesat dalam penciptaan humanoid di era ini.
Pada tahun 1993, untuk pertama kalinya perusahaan eaksasa Honda mengembangkan prototype humanoid yang dikenal dengan P-Series.

Dua tahun setelahnya, Universitas Waseda mengembangkan tiga subsistem baru dalam dunia robotik bernama Hadaly. Subsistem tersebut melingkupi sitem kepala-mata, sistem kendali suara, dan kendali gerakan.

Sistem ini kemudian diterapkan pada Wabian, humanoid pertama yang dibiarkan berjalan di sekitar kampus Universitas Waseda.

Di tahun 1996, Universitas Tokyo selaku kampus nomor satu di Jepang tidak mau kalah. Mereka mengembangkan Saika, humanoid dengan berat yang lebih ringan dan harga lebih terjangkau. Saika dikembangkan hingga tahun 1998.

Tahun 1997, Universitas Waseda kembali mengembangkan subsistemnya, Haldaly-2. Subsistem ini memungkinkan sebuah robot humanoid yang melakukan komunikasi interaktif dengan manusia. Humanoid tidak hanya mampu berkomunikasi tidak hanya secara lisan, tetapi juga secara fisik.
 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com