Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seisi Kota Singapura Bakal Dibikin Virtual 3D, Gunanya?

Kompas.com - 23/10/2017, 06:29 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Penulis

KOMPAS.com - Singapura berencana merekonstruksi kotanya dalam bentuk virtual 3 dimensi (3D). Ide ini bertujuan untuk mengolaborasikan data platform yang nantinya memudahkan para peneliti, pembuat kebijakan, dan masyarakat sipil biasa untuk mengadakan brainstorming secara virtual, sehingga dapat memecahkan permasalahan secara bersama-sama.

Proyek ini dimotori oleh perusahaan multinasional yang memproduksi perangkat lunak asal Perancis, Dassault Systémes. Perusahaan ini menggunakan platform bernama 3DEXPERIENCE untuk mengendalikan kedinamisan kota dan skema cairan.

Yayasan Penelitian Nasional Singapura (NRF) memimpin proyek virtualisasi 3D ini dengan persetujuan dari otoritas tata kota Singapura dan otoritas pengembangan komunikasi Singapura.

"Proyek ini akan dimulai dengan pembentukan kota secara digital", jelas Wakil Presiden proyek 3DEXPERIENCE, Ingeborg Rocker, dikutip KompasTekno dari Digital Trends, Senin (23/10/2017).

"Kami menyadari bahwa ada kesenjangan antara alat-alat yang sudah tersedia secara klasik untuk perancangan kota dan alat yang kami miliki untuk wilayah lainnya," imbuh Rocker.

Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa yang mampu dilakukan adalah dengan memanfaatkan software Dassault Systémes untuk menganalisis ketimpangan antara kemampuan kota dan kebutuhan kota. Hal ini dibutuhkan sebagai patokan untuk memikirkan transformasi digitalisasi kota.

Baca: Gerakan Menuju 100 Smart City Diawali dari Makassar

Kota yang didigitalisasi tadi diintegrasikan dengan solusi smart city yang memiliki beragam aplikasi, seperti menangkap gambar trotoar perkotaan untuk visualisasi jalur evakuasi jika terjadi hal-hal yang berbahaya.

Direktur NRF, George Loh mengatakan bahwa visualisasi kota Singapura meliputi data demografi seperti daerah dengan populasi lansia, daerah bisnis, pusat perbelanjaan serta restoran, dan juga jadwal transportasi umum.

"Masyarakat akan memiiki akses untuk seluruh informasi dan bagaimana memanfaatkannya. Mereka dapat memgakses data yang terbatas dan mereka juga dapat menggunakan platform tersebut untuk membuat hidup mereka lebih mudah", ujar Loh.

Selain menargetkan masyarakat sipil sebagai pengguna, mereka juga menargetkan sektor bisnis untuk memanfaatkan platform ini. Mereka berharap para peneliti pun bisa lebih mengembangkan ide ini untuk menciptakan pelayanan dan teknologi baru.

Negara percobaan yang sempurna

Presiden sekaligus CEO Dassault Systémes, Bernard Charlés mengatakan bahwa Singapura adalah negara yang sempurna untuk uji coba teknologi 3DEXPERIENCE.


"Singapura adalah negara paling maju di dunia dalam hal penggunaan teknologi untuk perencanaan dan pengelolaan transformasi untuk beberapa dekade ke depan. Kotanya adalah 'produk' kompleksifitas yang diciptakan sendiri oleh warganya," kata Charlés.
Ia berharap bisa melihat 'gema' kota-kota lain seperti halnya Singapura.

Baca: Begini Cara Singapura Membangun Ekosistem Startup

Perencanaan kota pintar di Singapura ini bukan tanpa masalah ke depannya. Menurut Rocker, dilema yang dihadapi kota saat ini adalah penerapan teknologi di tempat publik yang  mengakibatkan perusahaan platform bisa mengontrol teknologi yang diakses, artinya perusahaan akan sedikit banyak memiliki data di area urban.

Solusinya, dibutuhkan peninjauan kembali terkait pentingnya data tersebut untuk membantu perusahaan mengintegrasi data dengan cara yang lebih 'cerdas'. Langkah selanjutnya adalah menemukan cara yang tepat untuk sistem antarmuka (interface) yang menghubungkan pengguna dan penyedia sistem.

Platform ini sedang dikembangkan oleh para insinyur dan desainer digital, sedangkan kepala proyek mengawasi virtual reality, augemented reality, robotics, cyber-physical system, konsep Internet of Things (IoT) dan Internet of Experience (IoE) untuk menggandakan antarmuka serta keragaman aplikasi.

Singapura dalam bentuk virtual, akan mampu menjalankan apa pun dari rangkaian sirkuit (solid state engineering machines) ke perangkat mobile, seperti smartphone atau tablet.
Terakhir, Dassault akan bekerja keras untuk mengintegrasikan platform visualisasi ini dengan dukungan data untuk menciptakan simulasi dan analisis yang sempurna.

Meramalkan pengalaman di masa depan

Rocker menjelaskan tujuan lain proyek ini adalah untuk mendorong terciptanya interaksi, kolaborasi, perdebatan, dan generasi inovatif. Sistem ini tidak fokus pada teknologi tunggal, wilayah, atau konstituensi. Sistem ini dibuat agar platform mampu memecahkan masalah dari sistem ke sistem.

Selain itu, platform ini diharapkan bisa memberikan solusi untuk berbagai sektor mulai dari bisnis, tata kota, komunitas peneliti, hingga seluruh masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com