JAKARTA, KOMPAS.com - Spektrum ekstra selebar 30 MHz di frekuensi 2.300 MHz yang dimenangkan Telkomsel dalam lelang pekan lalu akan dipakai untuk meningkatkan kualitas layanan 4G LTE, terutama di kota-kota besar yang padat pelanggan.
Dalam konferensi pers yang digelar Senin (23/10/2017) kemarin di Jakarta, dengan tambahan frekuensi tersebut, pihak Telkomsel bahkan menjanjikan bakal menggelar jaringan LTE yang lebih kencang.
Koneksi internet tersebut adalah LTE Advanced Pro yang diklaim bisa mencapai kecepatan hingga 1 Gbps (1.000 Mbps) dan membuat streaming video yang bebas "lag" alias buffering.
Namun, untuk bisa menikmati keuntungan ini, perangkat pelanggan mesti sudah mendukung jaringan 4G LTE time divison duplexing (TDD) di frekuensi 2.300 MHz (band 40) yang bakal digunakan oleh Telkomsel.
Dari total sebanyak 50 juta handset 4G yang terdaftar di jaringan Telkomsel, Director of Planning and Transformation Telkomsel Edward Ying mengatakan 85 persennya sudah mendukung 4G LTE di frekuensi 2.300 MHz.
"Jadi, (85 persen pengguna handset 4G di jaringan Telkomsel) tidak perlu ganti handset," ujarnya.
Telkomsel berencana mulai menggelar 4G LTE 2.300 MHz di area Jabodetabek dengan menggelar 500 BTS baru hingga akhir 2017. Kota-kota besar lain, terutama yang berada di Pulau Jawa, seperti Bandung dan Surabaya, dijadwalkan menyusul belakangan.
Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah mengatakan pihaknya harus berkoordinasi dengan Smartfren selaku sesama pemilik pita spektrum di frekuensi 2.300 MHz untuk menghindari interferensi.
"Ada tiga blok di 2.300 MHz. Smartfren di tengah, paling kanan untuk operator BWA, Telkomsel di paling kiri," kata Ririek.
Cara cek perangkat
Untuk jaringan 4G LTE di frekuensi 2.300 MHz, Telkomsel menggunakan metode pengantaran data Time Division Duplexing (TDD).
Berbeda dari Frequency Division Duplexing (FDD) yang menggunakan dua saluran berbeda untuk uplink dan downlink sehingga keduanya selalu tersedia (fulll duplex), TDD mengunggah dan mengunduh data dalam satu channel frekuensi yang sama secara bergantian. Ada jeda waktu yang singkat antara uplink dan downlink.
TDD cocok digunakan untuk data yang dikirim secara asimetris, misalnya untuk browsing website atau video streaming.
Meski Edward menuturkan bahwa sebagian besar handset 4G milik pelanggan Telkomsel sudah mendukung frekuensi 2.300 MHz, tetap saja ada jutaan perangkat yang belum bisa mengambil manfaat dari kecepatan tinggi yang dijanjikan.