Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Startup" Buatan Bos Twitter Kini Lebih Kaya dari Twitter

Kompas.com - 20/11/2017, 16:14 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber Recode

KOMPAS.com — CEO Twitter Jack Dorsey diketahui memiliki startup sendiri bertajuk “Square”. Ia mendirikan layanan mobile payment tersebut pada 2009 setelah meninggalkan Twitter untuk pertama kalinya.

Ketika ia memutuskan kembali ke Twitter sekitar dua tahun lalu, momennya bertepatan dengan pelepasan saham publik perdana (IPO) Square. Kaki Jack Dorsey pun sampai sekarang masih berada di dua tempat, di Twitter sebagai CEO dan Square sebagai founder (pendiri).

Di tengah kondisi bisnis Twitter yang stagnan, Square justru melambung tinggi. Square bahkan mampu mengalahkan nilai pasar alias market capitalization Twitter.

Pada penutupan bursa saham, Jumat (17/11/2017) lalu, nilai pasar Square menembus 17 miliar dollar AS atau Rp 232 triliun. Sementara nilai pasar Twitter 15,4 miliar dollar AS atau Rp 208 triliun.

Ditilik dari grafik pertumbuhannya, Twitter mula-mula memiliki nilai pasar yang jauh di atas Square pada 2015. Ketika Square masih di angka sekitar 4 miliar dollar AS, Twitter sudah mencapai 18 miliar dollar AS.

Grafik pertumbuhan nilai pasar Square dan Twitter.Recode Grafik pertumbuhan nilai pasar Square dan Twitter.

Valuasi Square kemudian perlahan menanjak naik, tak pernah turun sejak IPO. Pertumbuhannya hingga kini mencapai empat kali lipat dibandingkan pertama kali melepas saham ke publik.

Berbanding terbalik, nilai pasar Twitter justru pelan-pelan turun. Pada 2017 ini, nilai pasar Square dan Twitter sempat bersinggungan, lantas dilambung Square lebih tinggi sekitar 40 persen, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Senin (20/11/2017), dari Recode.

Square berhasil menaungi transaksi kartu kredit via mobile sebanyak 50 miliar dollar AS atau Rp 675 triliun sepanjang 2016. Di sisi lain, Twitter masih terus berupaya menambah basis audiensnya yang tak kunjung membuahkan hasil.

Keputusan Jack Dorsey memimpin dua perusahaan kerap dijadikan “kambing hitam”. Ada yang menilai Jack Dorsey tak bisa fokus pada keduanya sehingga cenderung lebih memperhatikan Square.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Recode
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com