Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tips Memotret untuk Instagram dengan Smartphone

Kompas.com - 27/11/2017, 16:17 WIB

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Media sosial tak ubahnya etalase digital bagi masyarakat modern. Mereka membagikan aktivitas sehari-hari, momen berharga, hingga karya seni.

Salah satu layanan yang paling populer untuk dijadikan wadah unjuk gigi adalah Instagram. Pengguna Instagram yang rutin membagikan konten visual dan kemudian banyak diikuti pengguna lainnya kerap disebut “selebgram”.

Rani Ramadhany adalah salah satu selebgram yang sadar akan pentingnya mempertimbangkan estetika ketika hendak membagi foto di Instagram. Menurut dia, linimasa Instagram yang baik dibentuk dari kesatuan foto-foto yang memiliki mood dan tone seirama.

Selengkapnya, ia membagikan 7 tips menjepret foto untuk Instagram ala millenial, dalam sesi workshop Samsung Galaxy J7+ beberapa saat lalu, di Plataran Menteng, Jakarta.

Pertama, menjepret objek dekat alias near object. Rani Ramadhany mengatakan ada beberapa objek yang sebaiknya dibidik dari dekat. Misalnya makanan, kerang, bunga, dan benda-benda lainnya yang punya pesona individu.

“Untuk objek tertentu, background plain bisa membuat objek lebih menonjol,” kata dia.

Kedua, mengatur bokeh. Rany Ramadhany mengakui bahwa foto-foto kekinian kerap mengagungkan efek bokeh. Salah satu fitur yang diandalkan Galaxy J7+ bertajuk “Live Focus” memungkinkan pengguna mengatur tingkatan dan area bokeh pada suatu foto sesuka hati.

“Saya suka Live Focus di Galaxy J7+ karena bokehnya bisa di-adjust setelah mengambil foto,” Rani menuturkan.

“Biasanya dulu kalau mau bokeh harus bawa kamera yang berat, sekarang Galaxy J7+ saja sudah cukup dan muat di tas,” ia menambahkan.

Baca juga : Foto ?Bokeh? Galaxy J7 Plus Tak Perlu Jepret dari Jauh

Ketiga, menentukan ciri khas tone dan mood. Rani menilai tone yang sama dan konsisten untuk linimasa Instagramnya merupakan hal yang penting. Menjaga tone bisa dilakukan saat mengedit foto, sementara mood bisa dipertahankan dengan fokus pada tema Instagram yang diinginkan.

Keempat, menentukan angle yang pas. Sama seperti teori fotografi dasar, Rani mengatakan pengambilan angle sebaiknya dipatok ke satu objek yang ingin difokuskan. Jangan fokus ke banyak objek, sebab less is more.

Kelima, mengontrol pemakaian zoom. Menurut Rani, ada objek-objek tertentu yang sulit dijepret dari dekat sehingga zoom akan sangat membantu. Kendati demikian, sebaiknya foto di Instagram tidak dijepret dengan zoom yang berlebihan karena resolusinya bakal turun dan pecah.

Keenam, menyisipkan video yang bercerita. Menjepret foto di Instagram dengan konsisten bisa membuat linimasa menjadi apik. Namun, di era perkembangan video, ada baiknya menyisipkan pula konten visual bergerak pada linimasa Instagram.

“Di Samsung Galaxy 7+ ini, perekaman videonya sudah berkualitas dan bisa diandalkan untuk diunggah ke linimasa atau Story,” Rany menjelaskan.

Ketujuh, memilih aplikasi edit foto yang cakap. Ada dua aplikasi yang paling disukai Rani Ramdhany, yakni Snapseed dan Lightroom.

“Keduanya bagus untuk edit tone warna dan sharpness. Kalau untuk edit video ada Splice supaya nggak ribet edit di komputer,” Rani memungkasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com