Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ponsel" Ini Bisa Obati Pecandu Smartphone

Kompas.com - 28/11/2017, 21:10 WIB
|
EditorReska K. Nistanto

KOMPAS.com - Tanpa disadari, millenial saat ini bisa menjadi salah satu penderita nomophobia atau no mobile phone phobia. Istilah ini menggambarkan orang yang gelisah saat berpisah dengan smartphone mereka.

Rasa gelisah ini bisa jadi muncul sebagai keinginan untuk mengecek smartphone terus menerus, atau sekedar 'gatal' ingin memainkan jemari di layar sentuh.

Seorang desainer asal Wina, Austria, Klemens Schillinger menemukan gadget pengganti ponsel atau yang dia sebut sebagai Substitute Phone. Ini merupakan replika ponsel pintar yang sering kita gunakan setiap hari.

Schillenger menjelaskan, penemuannya ini hanya akan mengganti gerakan fisik dari pecandu smartphone, bukan untuk menggantikan fungsi smartphone itu sendiri.

Baca juga : Aplikasi Khusus bagi Pasangan yang Kecanduan Teknologi

Ukuran Subtitute Phone disimulasikan dengan ukuran layar sentuh (touchscreen) yang umum dipakai sehari-hari. Bahan ponsel tiruan ini terbuat dari bahan polyoxymethylene (asetal) yang bobotnya juga sama dengan rata-rata smartphone.

Untuk memberikan efek 'touch' ala smartphone, Schllinger menyisipkan manik dari batuan alam howlite di celah-celah.

Penempatan manik-manik tersebut disesuaikan dengan gerakan jari di layar sentuh, seperti scrolling (menggulir kebawah), pinch (mencubit), swipe (menggeser layar) dan zooming (memperbesar). Untuk mewakili masing-masing kebiasan itu, Schillinger membuat lima model Substitute Phone.

"Ponsel ini tidak memiliki fungsi digital", jelas Schillinger, sebagaimana KompasTekno kutip dari Engadget, Selasa (28/11/2017).

Schillinger menambahkan ketiadaan fungsi digital bisa menolong mereka untuk mengatasi gejala ingin menarik diri dari lingkungan atau asosial. Schillinger seolah ingin merombak gaya hidup milenial menjadi analog. 

Sebelumnya, Schillinger juga pernah mendesain lampu meja yang hanya bisa menyala dengan menempatkan smartphone di laci bawaan lampu meja tersebut.

Baca juga : Kenali Gejala Kecanduan Facebook dan Cara Mengatasinya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber ENGADGET
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com