Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Game "Pokemon Go" Tingkatkan Kecelakaan Lalu Lintas

Kompas.com - 29/11/2017, 11:50 WIB
Oik Yusuf

Penulis

KOMPAS.com - Game mobile populer Pokemon Go memadukan dunia nyata dengan dunia game lewat teknologi augmented reality.

Sejak awal kemunculannya pertengahan tahun lalu, game ini banyak disebut bisa membuat pemainnya celaka karena perhatiannya teralihkan selagi wara-wiri di lingkungan sekitar.

Namun benarkah begitu? Sebuah studi yang dilakukan di Indiana, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa Pokemon Go memang berkontribusi terhadap kenaikan angka kecelakaan lalu lintas. Sebabnya adalah orang-orang yang bermain game tersebut sambil mengemudi.

Penelitian itu dilakukan oleh profesor Mara Faccio dan John J. McConnel dari Purdue Univesity dengan mempelajari hampir 12.000 laporan kecelakaan lalu lintas di Tippecanoe County, Indiana, dalam beberapa bulan sebelum rilis Pokemon Go pada 6 Juli 2016 dan setelahnya.

Duo peneliti tersebut lantas membandingkan laporan kecelakaan dengan lokasi PokeStop (lokasi di dunia nyata yang menjadi tempat kemunculan monster Pokemon dalam game), untuk melihat apakah ada korelasi antara keberadaan PokeStop dan angka kecelakaan.

Dari sini ditemukan bahwa angka kecelakaan di persimpangan jalan yang berada dalam jarak 100 meter dari sebuah PokeStop ternyata lebih tinggi 26,5 persen dibandingkan persimpangan yang berlokasi lebih jauh dari PokeStop.

“Pengguna yang bermain game Pokemon Go saat mengemudi meningkatkan angka kecelakaan lalu lintas, cedera, dan kematian di sekitar PokeStop,” tulis para peneliti dalam abstrak studi yang diberi judul “Death by PokemonGo” tersebut.

Di Tippecanoe County saja, para peneliti memperkirakan PokemonGo menyebabkan kematian dua orang, mencederai 31 orang lainnya, serta menyebabkan kerugian senilai 500.000 dollar AS akibat kecelakaan lalu lintas dalam waktu lima bulan semenjak rilis game itu.

Apabila diekstrapolasi hingga skala nasional di AS, PokemonGo mungkin sudah menyebabkan angka kematian sebanyak 256 orang, cedera 29.370 orang, serta kerugian hingga 7,3 miliar dollar AS, tapi ini tentu bersifat spekulasi saja karena kasusnya bisa berbeda-beda di tiap wilayah.

Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari ArsTechnica, Rabu (29/11/2017), Niantic sendiri selaku pembuat Pokemon Go tidak tinggal diam menghadapi perilaku gamer yang bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain kala bermain.

Pokemon Go diperbarui agar menampilkan peringatan apabila game mendeteksi pemain sedang bergerak terlalu cepat (misalnya karena sedang berkendara) dan meminta konfirmasi bahwa pemain merupakan penumpang -bukan pengemudi- sebelum permainan bisa dilanjutkan.

Dalam update berikutnya, Pokemon Go dibuat sama sekali tidak bisa dimainkan apabila game mendeteksi bahwa kecepatan gerak pemain melebihi batas tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com