"Meskipun seharusnya tidak terjadi, saya bersyukur mereka menganggap serius situasi ini," tulis Randi.
Randi bisa saja menuntut Alaska Airlines ke pengadilan. Pasalnya, Alaska Airlines telah gagal melindungi Randi sebagai penumpang dari perilaku penumpang lain yang tidak menyenangkan.
Menurut Andrew J Maloney, seorang pengacara yang ahli dalam undang-undang penerbangan mengatakan bahwa maskapai penerbangan memiliki kewajiban hukum untuk melindungi penumpang dari pelecehan. Terlebih jika mereka mengetahui kejadian tersebut ada di depan mata.
"Saat Randi Zuckerberg memberitahu pramugari tentang perilaku pria ini, mereka seharusnya memindahkannya ke kursi yang berbeda atau mengeluarkannya dari pesawat terbang," ujar Maloney.
Baca juga : Kisah Asmara di Balik Mundurnya Bapak Android dari Google
Kasus pelecehan di pesawat
Pelecehan seksual yang dilakukan di atas pesawat bukan kali ini saja terjadi. Selain penumpang wanita, pramugari juga sering jadi korban pelecehan penumpang.
Tahun lalu, seorang gadis di bawah umur mengalami pelecehan seksual secara fisik. Saat itu, bocah berusia 13 tahun itu melakukan penerbangan tanpa didampingi orang tua.
Dalam penerbangan dari Dallas menuju Portland itu, pramugari mendapati sang anak dilecehkan oleh laki laki yang duduk di sebelahnya. Pramugari pun mengambil tindakan dengan memindahkan penumpang tersebut ke kursi lain.
Tidak hanya sampai situ. Pria yang diketahui bernama Chad Cameron Camp ini kemudian ditangkap saat ia tiba di bandara atas tuduhan pelecehan seksual pada anak bawah umur.
Kasus pelecehan seksual baik verbal maupun fisik di Amerika Serikat memang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Menurut data FBI, tahun 2016 telah terjadi 58 kasus pelecehan di atas pesawat. Padahal tahun sebelumnya sudah terjadi 40 kasus.