JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kunjungan ke PT Sat Nusapersada di Lubuk Baja, Batam, Kepulauan Riau, Senin (4/12/2017), Kompas.com berkesempatan secara langsung melihat proses perakitan ponsel Xiaomi. Untuk kali ini, Kompas.com diperlihatkan proses produksi varian Xiaomi MI A1.
Untuk masuk ke dalam pabrik perakitan milik Sat Nusapersada, para pengunjung diwajibkan menaati setiap SOP yang telah diterapkan manajemen pabrik. Misalnya, menggunakan baju khusus serta tak boleh mengambil gambar di beberapa area produksi.
Ada 48 stasiun atau alur proses produksi untuk menghasilkan satu unit Xiaomi MI A1. Proses produksi mulai dari perakitan dengan pemasangan kamera, fingerprint, hingga motherboard dilakukan di area ini.
Peralatan komunikasi juga tidak diperkenankan dibawa ke dalam area perakitan. Dalam kunjungan tersebut, sejumlah petugas melakukan pendampingan agar tak ada aturan yang dilanggar.
Baca juga : Punya Rp 3 Juta, Beli Moto G5S Plus atau Xiaomi Mi A1?
Sejumlah peralatan komputer canggih digunakan di hampir setiap proses. Setiap komponen ponsel diuji, mulai dari speaker, layar, dead pixel, hingga kecacatan bodi ponsel.
Para pekerja tampak serius dalam mengerjakan proses produksi tersebut. Dengan cekatan para pekerja merakit satu persatu komponen ponsel. Mulai dari memasang mur berukuran mini, hingga ketelitian pengawasan kualitas layar ponsel.
Tak hanya sampai di proses perakitan, pengawasan ketat juga dilakukan dalam proses packaging ponsel. Mulai dari memasukan ponsel ke dalam kotak, melapisi dengan plastik, hingga memasukan unit ponsel ke dalam boks untuk diantarkan ke konsumen.
Semua pengerjaan dilakukan oleh karyawan yang telah terlatih. CEO PT Sat Nusapersada Tbk, Abidin mengatakan para karyawannya telah di-training terlebih dahulu untuk kemudian diizinkan melakukan proses perakitan di Sat Nusapersada.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.