KOMPAS.com - Di era digital, menjepret foto adalah perkara mudah. Cukup arahkan kamera atau smartphone ke subyek yang ingin diabadikan, tekan tombol shutter, dan foto pun akan tersaji secara instan.
Sebuah aplikasi bernama Gudak Cam coba melawan arus foto instan digital ini dengan meniru cara kerja kamera disposable (sekali pakai) lawas. Namun, foto yang diambil tak bisa langsung dilihat. Pengguna mesti menunggu “proses pencucian” selama tiga hari sebelum bisa melongok hasil jepretan.
Pengambilan foto pun tak bisa dilakukan serampangan. Gudak Cam mengharuskan penggunanya untuk “mengisi rol film” virtual berisi 24 frame. Begitu frame habis, ada jeda beberapa jam sebelum “roll film” baru bisa “dimasukkan” ke aplikasi.
Walau terdengar sangat merepotkan, anehnya, aplikasi iOS yang dibanderol kurang dari 1 dollar AS ini justru sangat populer di Korea Selatan di Jepang, khususnya di kalangan cewek-cewek remaja dua negara tersebut.
Alasannya mungkin berkaitan dengan sifat Gudak Cam yang membangun antisipasi selagi pengguna menunggu proses berhari-hari sebelum bisa melighat foto jepretan.
Seperti kamera film, pengguna Gudak Cam harus berpikir baik-baik sebelum mengambil foto, alih-alih menjepret sebanyak-banyaknya sebelum menyimpan hasil terbaik seperti pada kamera digital.
Baca juga : Apa Beda Hasil Foto Kamera Film dan Digital?
Tampilan aplikasi Gudak Cam mengingatkan pada bentuk kamera disposable Kodak jadul. Pengguna mesti membidik lewat viewfinder mungil dalam aplikasi sehingga menambah kesan retro lebih jauh. Ada pula berbagai efek visual yang bisa ditambah seperti random light leak dan color cast yang umum ditemukan di kamera disposable lawas.
Pembuat Gudak Cam adalah startup asal Korea Selatan, Screw Bar.
Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari sebuah laporan Nikkei Asian Review, Senin (11/12/2017), angka unduhan aplikasi ini mencapai 1,3 juta hanya dalam waktu dua setengah bulan semenjak dirilis pertama kali Juli lalu.
Di toko Google Play Store ada aplikasi Android serupa bernama Kudak Pro yang juga menyajikan 24 frame dalam satu rol film virtual. Hanya saja, waktu “pencuciannya” lebih singkat, yakni satu hari.
Baca juga : Soup N Film, Surga Anak Muda Pehobi Kamera Film
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.