Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ryan, Bocah 6 Tahun yang Jadi Miliarder Berkat YouTube

Kompas.com - 17/12/2017, 17:07 WIB
Rizky Chandra Septania

Penulis

Puncak dari kepopuleran Ryan tercatat pada Juli tahun 2017. Videonya yang berjudul  100+ Cars Toys Giant Egg Surprise Opening Disney Pixar Lightning McQueen  ditonton oleh lebih dari 500 juta kali di bulan tersebut.

Disukai banyak orang

Melalui video unggahannya, Ryan banyak membawa penonton masuk ke dalam kisah hidupnya. Menurut keterangan dari orangtua Ryan, saat mereka berjalan-jalan, banyak anak-anak lain yang mengenali dan menyapa buah hati mereka.

"Saat kami berada di tengah keramaian seperti di toko mainan atau toserba, orang-orang menyapanya. Tentu saja dia senang. Ryan berpikir bahwa mereka adalah teman yang ingin bermain bersamanya," ujar sang ayah.

Tidak hanya di dunia nyata. Pengaruh Ryan bahkan jadi buah bibir para orang tua di dunia siber. Seorang ibu bernama Lindsay Weiss menceritakan pengalamannya ketika mendapati anaknya berbicara sendiri ketika menonton video Ryan ToysReview.

"Aku mendapati anakku berbicara pada Ryan dan mengatakan bahwa dia melewatkan sebuah hal penting dalam permainan Don't Wake Daddy," ujar Weiss, seperti dilaporkan oleh Washington Post.

Saat ia berkata  pada anaknya bahwa Ryan tidak akan bisa mendengarnya, sang anak menyanggah. Ia bahkan bersikeras bahwa Ryan bisa menerti apa yang dia katakan meski tak mendengar secara langsung.

Weiss berterimakasih pada Ryan. Sebab, dari melihat video Ryan, anaknya dapat memperoleh kado ulang tahun sesuai dengan keinginannya.

Tidak hanya Weiss, beberapa orang tua lain juga mengungkapkan terima kasihnya pada Ryan. Menurut mereka, keberadaan Ryan melalui channel YouTube banyak memberi pengaruh positif bagi keluarga dan anak-anak mereka.

"Anak saya penyandang autisme. Videomu membantunya berbicara, menggunakan imajinasinya, dan menggunakan mainan dengan benar! Dia menonton video-video ini beberapa kali dalam sehari dan saya sangat ingin mengucapkan terima kasih!" tulis salah satu orang tua dalam kolom komentar di kanal YouTube Ryan.

Tidak Ganggu Jadwal Sekolah

Meski kegiatan Ryan Mengulas mainan melalui kanal YouTube bisa dibilang cukup intens, orang tua Ryan tetap memperhatikan pendidikan bocah berusia enam tahun itu.

Setiap minggu, kedua orang tua Ryan membatasi waktu pengambilan gambar sebanyak dua sampai tiga kali. "Kami tidak ingin menggangu masa pra sekolahnya. Jadi, kebanyakan video kami ambil tiap akhir pekan, lalu menyuntingnya ketika dia sekolah," ujar ibunda Ryan.

Saat sampai kapan mereka akan mengelola video untuk channel pribadi Ryan, sang ibu masih belum bisa menentukan. Sebab, hal itu tergantung pada Ryan.

"Saat ini, dia masih suka membuat video. Setiap kali kami mengambil gambarnya, Ia terlihat gembira. Selama dia masih menyukainya dan tidak menganggu keseharian, kami akan melakukannya," kata sang ibu. "Tapi jika ini (shooting video) tidak lagi menyenangkan untuknya, kami akan berhenti," tambahnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com