Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zaman Digital, Penjualan Kertas Film Malah Meningkat

Kompas.com - 19/12/2017, 19:27 WIB
Oik Yusuf

Penulis

KOMPAS.com - Di era internet yang serba digital, jejaring sosial adalah pilihan utama untuk menikmati foto hasil jepretan. Tapi bukan berarti medium lama seperti foto tercetak sudah tergeser sepenuhnya.

Malah sebaliknya, di era digital ini, Fujifilm Indonesia justru mencatat kenaikan signifikan penjualan produk kertas film untuk kamera dan printer instan seri Instax dalam dua tahun terakhir.

Electronics Imaging Sales Manager Fujifim Indonesia, Wawan Setiawan menuturkan bahwa pada 2015, pihaknya rata-rata menjual sekitar 7.000 pack kertas film per bulan. Angka tersebut naik tajam menjadi 30.000 pack per bulan sepanjang 2017.

"Yang paling signifikan kenaikan penjualannya memang barang-barang consummable seperti kertas film. Angkanya naik terus dari tahun ke tahun" ujar Wawan ditemui di sela acara peluncuran printer instan Instax SP-3 di Jakarta, Selasa (19/12/2017).

Sementara itu, lanjut Wawan, penjualan kamera Instax juga mengalami kenaikan. Tahun lalu Fujifilm Indonesia hanya menjual rata-rata 1.200 unit kamera Instax per bulan. Pada 2017, angkanya naik menjadi kisaran 5.000 unit per bulan.

Promosi gencar

Kamera dan printer Instax menggunakan kertas khusus yang sudah berlapis film instan ala kamera Polaroid jadul. Kamera dan printer bisa langsung mencetak foto tanpa butuh tinta, cukup bermodal kertas film yang tersedia dalam ukuran mini, wide, dan square (kotak).

Baca juga: Instax Share SP-3 Masuk Indonesia, Bisa Cetak Foto ala Instagram dari Smartphone

Kenaikan penjualan kamera dan kertas film Instax tak lepas dari upaya Fujifilm Indonesia yang giat berpromosi. Menurut Wawan, sejak 2015 lalu, pihaknya rajin menggelar activity branding untuk mengenalkan produk-produk Instax.

Fujifilm Instax Share SP-3Oik Yusuf/KOMPAS.com Fujifilm Instax Share SP-3
Berbentuk kegiatan kreatif dengan Instax di sekolah dan mal, Fujifilm hendak mendorong konsumen agar mencetak foto, bukan hanya sekadar dilihat di medium digital. "Foto yang dicetak itu menarik, daripada hanya disimpan di ponsel," imbuh Wawan.

Sebagian besar konsumen produk-produk Instax Fujifilm di Indonesia adalah perempuan dengan proporsi mencapai 70 persen. Menyadari hal tersebut, Fujifilm banyak merilis kamera Instax dengan beragam warna, juga tema-tema khusus hasil kerja sama dengan Disney dan Sanrio (Hello Kitty).

Belakangan, pabrikan kamera asal Jepang itu ingin memperluas segmen pengguna agar lebih banyak mencakup konsumen laki-laki, dengan merilis produk kamera dan printer berwarna hitam yang lebih maskulin.

"Tahun depan kami harapkan penjualan kertas film akan naik menjadi sekitar 50.000 pack per bulan," kata Wawan.

Incar pengguna media sosial

Sedikit berbeda dengan kamera Instax yang menjepret foto dan langsung mencetaknya, seri printer instan Instax Share dirancang untuk digunakan bersama smartphone lewat aplikasi Instax Share yang tersedia di platform Android dan iOS.

Melalui aplikasi yang bisa tersambung ke akun Instagram dan Facebook ini, pengguna smartphone bisa mencetak foto-foto yang diunggah ke kedua media sosial tadi.

Printer foto Instax Square SQ10 kini juga tersedia dalam varian warna putih.Oik Yusuf/KOMPAS.com Printer foto Instax Square SQ10 kini juga tersedia dalam varian warna putih.
Fujifilm memang membidik para pengguna jejaring sosial lewat seri printer instan Instax Share. Format film printer instan SP-3 yang baru, misalnya, sengaja dibuat berbentuk persegi (square) agar lebih sesuai dengan foto-foto yang diunggah ke Instagram.

"Value fotografi sudah berubah. Dari sekadar disimpan untuk kenangan, sekarang menjadi bahan komunikasi untuk berbagi kepada orang lain melalui media sosial," ujar Presiden Direktur Fujifilm Indonesia, Noriyuki Kawakubo di kesempatan yang sama.

"Karena itu, kami menarget anak muda pengguna smartphone yang suka berbagi foto di media sosial," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com