Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/12/2017, 07:12 WIB
Rizky Chandra Septania

Penulis

KOMPAS.com - Olimpiade 2020 yang akan digelar di Tokyo, Jepang akan didukung dengan teknologi pengenal wajah (facial recognition). Teknologi ini akan dipakai untuk kali pertama sepanjang sejarah Olimpiade. Panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 menggandeng NEC Corp.

Menurut panitia penyelenggara, teknologi ini akan meminimalisir risiko kemanan atas kartu identitas. Selain itu, teknologi deteksi wajah juga dinilai mampu mempercepat antrean para atlet, pejabat, dan awak media ketika masuk ke berbagai lokasi.

Untuk mengatur sistem, para atlet, pejabat, dan jurnalis akan dibekali kartu pengenal. Pada kartu tersebut, terdapat foto dari pemegang kartu. Foto wajah dalam kartu inilah yang kemudian akan disimpan dalam sebuah database.

Saat pemegang kartu masuk ke area venue, sistem pengenal wajah akan membandingkan gambar dalam foto dengan wajah asli. Proses ini akan berjalan cepat jika kartu tanda pengenal dipegang oleh pemilik kartu yang sebenarnya. Namun, jika kartu tersebut didapatkan dari hasil curian, proses verifikasi akan berlangsung lebih sulit.

Baca: Tiga Kata dari Apple untuk Pengenal Wajah di Android

Berdasarkan informasi yang dihimpun KompasTekno dari Japan Today, Kamis (28/12/2017), sistem tersebut diperkirakan mampu mendeteksi hingga 400.000 wajah orang. Sistem pengenal wajah sebetulnya bukanlah hal baru. Sebab, beberapa smartphone telah mengadopsi sistem ini untuk keamanan perangkat.

Meski begitu, penerapan teknologi ini di ajang Olimpiade menorehkan sejarah. Ia tercatat sebagai adopsi  teknologi pengenal wajah terbesar sekaligus pertama kalinya di sepanjang sejarah Olimpiade.

Olimpiade Tokyo dijadwalkan berlangsung antara 24 Juli - 9 Agustus 2020. Kemudian dilanjutkan dengan perhelatan Paralimpiade mulai 25 Agustus - 6 September 2020.

Mengingat Olimpiade masih akan diselenggarakan dua tahun lagi, NEC masih akan menyempurnakan teknologi ini melalui beberapa pengujian. Termasuk menghitung efektivitas sehingga tidak akan terjadi antrean di gerbang masuk.

NEC sendiri telah mengembangkan teknologi pengenalan wajah selama bertahun-tahun. Pada 2014 lalu, NEC telah membuat sistem pendeteksi wajah bernama NeoFace. Sistem ini sempat menjadi bahan perbincangan lantaran kemampuannya membantu Depertemen Kepolisian Chicago melacak seorang tersangka kriminal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com