Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
LEBIH DALAM

Teknologi Cerdas, Ancaman atau Tantangan buat Manusia?

Kompas.com - 29/12/2017, 21:32 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Prospek Indonesia

Sebelumnya, Head of Customer Asia Pasific AWS Nick Walton mengatakan, visi AWS sejak berdiri pada 2006 adalah untuk melahirkan perusahaan-perusahaan teknologi dan startup laiknya generasi baru dari Facebook, Amazon, atau airbnb.

Menurut Walton, Indonesia juga sama besar peluangnya dengan negara lain untuk memanfaatkan kemajuan teknologi informasi ini.

“Indonesia boleh dibilang luar biasa, dari perkembangan startup, berikut segmen dan sektor industrinya,” sebut Walton.

Walton berpendapat, tantangan yang sebelumnya banyak menahan laju startup adalah infrastruktur yang mahal. Dari pemahaman ini, kata dia, AWS memberikan alternatif solusi dalam layanan-layanannya yang ibarat kata bisa dibeli dari skala “ketengan” hingga besar.

“Anda hanya perlu membayar yang dipakai. Kalau sukses dan bisa membesar, gampang saja juga untuk menambah kapasitas (dari la­­yanan kami),” kata Walton.

Namun, lanjut Walton, ada sejumlah tantangan yang perlu juga segera mendapat solusi dari Indonesia untuk potensi yang ada dapat berkembang optimal.

Meski belum membuka kantor perwakilan di Indonesia, ujar dia, AWS juga terus berkomunikasi dengan berbagai otoritas negara tentang perkembangan teknologi informasi yang mereka garap.

“Kami punya banyak konsumen di Indonesia dan bisnisnya pun cepat tumbuh. Ada banyak jenis. (Namun), startup memang lebih terbuka soal penggunaan teknologi seperti (yang kami kembangkan) ini,” imbuh Walton.

Harus diakui, kata Walton, AWS di Indonesia baru dikenal sebatas layanan penyimpanan dan server berbasis cloud. Padahal, layanan AWS bukan hanya itu.

Teknologi yang membuat berbagai peranti menjadi cerdas laiknya asisten pribadi pun sudah digarap AWS. Bedanya, AWS memungkinkan alat apa saja yang bisa tersambung ke jaringan internet berbasis cloud menjadi secerdas yang dimungkinkan algoritma AI, ML, dan DL pada saat ini.

Seperti kata Jassy, target AWS adalah mendorong makin banyak munculnya aplikasi cerdas dari para developer, mereka yang bahkan tak punya latar belakang AI, ML, dan DL. Di balik layanan AWS, banyak manusia juga berbagi kontribusi menjaga produk yang dihasilkan tak melanggar batas keamanan dan etis.

Di sini, fungsi manusia untuk memastikan aplikasi tak malah membahayakan atau mencelakakan tetap pegang peranan sejak dari perancangan. Atau, merujuk Leonhard, fungsi kurasi yang memastikan kualitas dan keunikan produk adalah posisi tak tergantikan dari manusia, dengan teknologi adalah alat bantu yang perkembangannya tak terhindarkan.

Masih merasa terancam atau malah tertantang?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com