Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

iPhone Sengaja Dibikin Lambat, Ini Penjelasan Apple dan Solusinya

Kompas.com - 30/12/2017, 15:01 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber CNET

KOMPAS.com - Para pengguna iPhone model lawas, seperti iPhone 6, belakangan banyak mengeluh perangkatnya tiba-tiba berubah menjadi lambat usai memasang update sistem operasi dari Apple.

Pabrikan berlambang buah apel tergigit itu kemudian mengaku memang sengaja memperlambat kinerja model-model iPhone lawas tanpa memberitahukan para pengguna sehingga menimbulkan kebingungan.

“Kami tahu bahwa sebagian dari Anda merasa kecewa dengan Apple. Karena itu kami mohon maaf,” sebut Apple dalam sebuah keterangan tertulis yang dipublikasikan di penghujung 2017.

Namun untuk apa pula iPhone lawas sengaja diperlambat lewat update software? Menurut Apple, tujuannya adalah mencegah masalah ponsel mati mendadak, seperti yang kadang ditemui pada iPhone 6, iPhone 6 Plus, iPhone 6S, iPhone 6S plus, dan iPhone SE.

Masalah mati mendadak ini disebabkan oleh performa baterai yang menurun seiring bertambahnya umur perangkat. Nah, untuk mengkompensasi penurunan performa baterai itu, Apple lantas menurunkan kinerja perangkat secara keseluruhan.

Penurunan kinerja secara sengaja ini mulai diterapkan Apple dalam update iOS 10.2.1 yang dirilis kira-kira setahun lalu. Yang diturunkan kinerjanya adalah model-model iPhone di atas, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Cnet, Sabtu (30/12/2017).

“Respon konsumen terhadap iOS 10.2.1 positif, karena bisa mengurangi masalah mati mendadak. Kami kemudian menerapkan hal yang sama untuk iPhone 7 dan iPhone 7 Plus di iOS 11.2,” sebut Apple.

Cara mengatasi iPhone lemot

Meski demikian, tak semua pemilik iPhone setuju dengan kebijakan Apple itu karena penurunan kinerja perangkat sangat terasa.

Misalnya, seperti yang diungkapkan oleh developer software benchmark populer Geekbench, John Poole. Dalam sebuah posting blog, Poole mengungkapkan bahwa kinerja iPhone bisa terpangkas cukup jauh pasca-update.

Sebagian pengguna menuduh penurunan kinerja lewat update iOS adalah taktik Apple memaksa para pemilik iPhone lawas agar melakukan upgrade dengan membeli model iPhone terbaru.

Di Amerika Serikat, Apple sudah menghadapi setidaknya 8 gugatan class action dari para pemilik iPhone, terkait kinerja perangkat yang tiba-tiba melambat.

Para pemilik iPhone lawas ini sebenarnya tak perlu membeli perangkat baru, tapi cukup mengganti baterai dengan unit baru, seperti disebutkan oleh seorang pemilik iPhone 6 bernama @sam_siruomu di Twitter.


“iPhone 6 saya dibeli sekitar tiga tahun lalu dan belakangan jadi sangat pelan. Aplikasi ‘CPU DasherX’ menunjukkan CPU iPhone dikurangi kecepatannya jadi 600 MHz. Usai mengganti baterai, kecepatannya kembali ke angka semula di 1.400 MHz,” kicau @sam_siroumu dalam sebuah tweet.

Senada dengan @sam_siroumu, Poole dari Geekbench mengatakan bahwa iOS secara otomatis akan memperlambat kinerja iPhone begitu kondisi baterai turun melewati batas tertentu.

Bersama dengan permintaan maafnya, Apple pun memutuskan untuk memangkas harga unit baterai pengganti untuk iPhone, dari sebelumnya sebesar 79 dollar AS menjadi 29 dollar AS.

Potongan harga baterai itu berlaku untuk para pemilik iPhone 6 atau yang lebih baru, yang butuh baterai pengganti. Potongan harga mulai diterapkan pada akhir Januari 2018 mendatang dan akan berlaku hingga akhir Desember 2018.

“Pada awal 2018, kami juga akan merilis update iOS berisi fitur baru yang memungkinkan konsumen mengetahui kondisi baterai iPhone miliknya. Jadi mereka bisa tahu apakah kondisi baterai mempengaruhi kinerja perangkat,” kata Apple.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNET


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com