Masalahnya, KPTI menambah panjang proses interaksi antara software dengan hardware, sehingga komputer akan berjalan lebih pelan dari sebelumnya.
Perbaikan Meltdown diestimasi bisa mengurangi kinerja sistem Windows berbasis prosesor Intel antara 5 hingga 30 persen, sebagaimana diungkapkan oleh The Register yang menelaah soal ini.
PostgreSQL SELECT 1 with the KPTI workaround for Intel CPU vulnerability https://t.co/N9gSvML2Fo
Best case: 17% slowdown
— The Register (@TheRegister) January 2, 2018
Worst case: 23%
Pun begitu, sebagai kelemahan fatal, Meltdown mau tak mau mesti ditambal. Sejumlah pihak terkait seperti Microsoft, Amazon, dan Google sedang menyiapkan perbaikan untuk menambal bug Meltdown di platform masing-masing.
Akan halnya Spectre, perbaikannya jauh lebih rumit karena menyangkut sebuah mekanisme (speculative execution) yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari prosesor modern.
Prosesor di masa depan bakal didesain ulang agar tak lagi terdampak oleh bug Spectre. Namun, untuk prosesor-prosesor yang sudah ada dan kadung digunakan di miliaran perangkat, hanya sedikit yang bisa dilakukan selain menyalurkan perbaikan sementara.
“Karena tak mudah untuk diperbaiki, (Spectre) bakal menghantui kita beberapa lama,” tulis tim peneliti.
Penjelasan lebih lanjut, berikut paper penelitian tentang Meltdown dan Spectre, dapat ditemukan di laman web khusus di tautan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.